Di era modern seperti sekarang ini, penampilan seseorang menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Apalagi dengan adanya keberadaan media sosial, tidak bisa dipungkiri penampilan memang penting, hingga setiap orang berusaha untuk menampilkan penampilan yang menarik dan ideal dari segi penampilan wajah maupun penampilan tubuh secara keseluruhan. Tidak sedikit orang yang memiliki bentuk penampilan wajah dan tubuh yang tidak ideal sehingga sering mendapat komentar negatif yang seringkali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri atau bahkan sulit menerima penampilan dirinya sendiri. Maka penerapan pola pikir body positivity dapat menjadi jalan keluar yang tepat, bagi mereka yang merasa insecure dan tidak pernah puas akan penampilan dirinya.
Istilah Body Positivity muncul pertama kali pada tahun 1996 oleh seorang psikoterapis dengan pasiennya yang mengalami gangguan makan. Body Positivity adalah sebuah sikap menanamkan pola pikir yang positif bahwa setiap orang perlu memiliki pandangan yang baik terhadap tubuhnya. Pada tahun 2012 muncul istilah 'body positivity movement', awal gerakan ini dibentuk untuk menentang standar kecantikan yang tidak realistis. Namun kini, makna body positivity tidak hanya fokus terhadap menentang standar kecantikan saja, tapi juga diperluas menanamkan pola pikir bahwa "All bodies are beautiful". Dilansir dari detik Health Psikologi Klinis Personal Growth, Veronica Adesla menjelaskan bahwa body positivity adalah semua hal yang berkaitan dengan penerimaan diri mengenai bentuk tubuh maupun hal lain yang terdapat pada tubuh kita.
Data menunjukkan bahwa 91 persen wanita merasa tidak puas dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Namun, juga tidak menutup kemungkinan hal ini juga dirasakan oleh pria. Dan ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang memiliki body image negatif terhadap dirinya sendiri. Â Hal ini yang kemudian menjadi pemicu untuk banyak orang berusaha mencapai kesempuraan penampilan. Seperti diet yang berlebihan, operasi plastik yang berbahaya dan berbagai macam gaya hidup lainnya yang tidak memperhatikan kesehatan. Kecenderungan body image negatif juga berisiko menyebabkan depresi, kecemasan dan berbagai masalah mental yang lainnya. Dan pada akhirnya kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada pada diri kita dan sulit merasa bahagia.
Seperti yang kita ketahui bahwa ketika kita bisa menerapkan body positivity tentu dapat membawa pengaruh yang signifikan dalam penerapan gaya hidup seseorang. Hal ini juga dikemukakan oleh seorang life coach bersetifikat, Ashna Dhanuka yang mempercayai bahwa saat seseorang berusaha keras untuk mencoba menjadi orang lain, maka yang ada setelahnya hanyalah stress dan rasa tidak nyaman. Dan banyak nya orang yang salah dalam memaknai body positivity dapat menyebabkan pada gaya hidup yang tidak sehat. Mereka mengartikan body positivity sebagai alasan untuk berhenti merawat dan peduli pada tubuh mereka.
Body Positivity mengajak seseorang untuk tetap percaya diri dengan penampilan apa adanya seseorang, terlepas dari standar penampilan fisik yang saat ini masih melekat di masyarakat. Tapi body posistivity bukan membenarkan untuk tidak merawat diri sama sekali apalagi tidak peduli dengan tubuh sendiri. Â Berikut gaya hidup yang bisa diterapkan untuk melakukan body positivity supaya kita bisa menerima dan mencintai diri sendiri.
- Mengubah pola pikir diri sendiri
"Coba kulit ku putih, pasti cantik" seberapa sering ungkapan ini muncul dipikiranmu? Kalau sering, ayo mulai ubah pola pikiranmu menjadi lebih positif, ya. Kecantikan adalah hal yang bersifat subjektif, mungkin menurutmu warna kulit atau bentuk tubuhmu kurang menarik, tapi dimata orang lain bisa saja terlihat berbeda. Karena standar kecantikan tiap orang berbeda. - Pahami bahwa cantik bukan hanya dari segi fisik
Kecantikan seseorang bukan hanya sesuatu yang dapat dipandang lewat mata saja. Kecantikan dari dalam (inner beauty) seperti kecerdasan, kesopanan, karakter atau jati diri juga bisa menjadikan seseorang mempunyai daya tarik tersendiri. - Praktikkan positive self-talk
Jika kamu mulai memikirkan hal-hal negatif tentang dirimu, jangan terlalu fokus padanya. Coba segera hentikan dan ganti dengan pikiran positif tentang dirimu sendiri, dan jangan lagi berpikir keras untuk mengubah bagian tubuhmu yang menurutmu kurang menarik.Menanamkan body positivity memang bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, saat ini standar tertentu terhadap fisik dan penampilan masih ada di masyarakat. Seluruh aspek bagian tubuh yang kita punya sepenuhnya adalah tanggung jawab kita sendiri, fokus dengan apa yang ada pada diri sendiri bukan fokus pada komentar atau perilaku orang lain. Cukup dengan mencintai diri sendiri secara utuh dengan gaya hidup yang sehat, udah cukup. Maka secara otomatis kita akan bisa menerima dan mengharagai apa yang kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H