Di masa pandemi ini sekolah dilakukan secara daring. Untuk sekolah yang berada di desa, banyak siswa yang mengalami kendala pembelajaran daring diantaranya sulitnya sinyal hingga siswa yang tidak memiliki handphone. Begitu pula dengan pembelajaran daring yang dilakukan di SDN Cibadak 02 yang tidak lepas dari kendala selama pembelajaran. Kendala yang paling sering dikeluhkan oleh siswa adalah pembelajaran daring dirasa tidak efektif. Tidak efektifnya pembelajaran daring, berakibat pada kemampuan membaca siswa yang rendah. Bahkan untuk siswa kelas 3 dan 4 yang seharusnya sudah lancar membaca ternyata masih banyak ditemui siswa yang kesulitan membaca.
Melihat kondisi tersebut, melalui kegiatan Literasi membaca yang merupakan bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia membantu siswa-siswa yang kesulitan membaca.Â
Kegiatan literasi ini dilakukan secara luring dan daring. Secara daring, setiap hari siswa dibiasakan untuk membaca buku cerita setiap pagi sebelum pembelajaran daring dimulai. Tidak hanya itu, siswa juga diminta untuk merekam suaranya saat membaca dan dikirimkan kepada guru kelasnya untuk dinilai perkembangannya setiap hari. Guru juga akan menyeleksi siswa mana sajakah yang keterampilan membacanya masih memerlukan perhatian khusus. Siswa yang memerlukan perhatian khusus tersebut selanjutnya akan mengikuti pembelajaran membaca tambahan sebanyak seminggu satu kali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dengan kegiatan tersebut diharapkan keterampilan membaca siswa akan lebih baik dan siswa juga akan terbiasa untuk membaca.
Namun, kegiatakan ini juga harus mendapatkan dukungan penuh dari orang tua. Karena selama pembelajaran daring, siswa akan lebih banyak belajar dengan di dampingi oleh orang tuanya. Sehingga orang tua pun harus senantiasa mengajak anak untuk membaca bersama. Disamping itu, orang tua dan guru harus membentuk suatu kerja sama yang kuat agar kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H