Mohon tunggu...
AMELIA
AMELIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menaklukkan Rasa Cemas: Kisah Saya Membangun Kepercayaan Diri Melalui Presentasi di Depan Kelas

21 Juli 2024   01:20 Diperbarui: 21 Juli 2024   01:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelum naik ke podium, saya akan melakukan beberapa napas dalam-dalam untuk menenangkan sistem saraf saya dan mengurangi ketegangan. Teknik ini membantu saya merasa lebih santai dan siap untuk menghadapi audiens.

Selain pernapasan dalam, saya juga mencoba teknik visualisasi. Saya membayangkan diri saya melakukan presentasi dengan sukses, menerima respon positif dari audiens, dan merasa puas dengan hasilnya. 

Teknik visualisasi ini membantu saya membangun keyakinan diri dan mengurangi rasa cemas. Saya juga mempraktikkan latihan mindfulness untuk menjaga pikiran saya tetap fokus dan positif selama presentasi.

Selama perjalanan ini, saya menghadapi beberapa kegagalan dan kesalahan dalam presentasi. Awalnya, kegagalan ini terasa sangat mengecewakan dan memicu rasa cemas lebih lanjut. 

Namun, saya mulai melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk menganalisis apa yang salah, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mencoba lagi dengan pendekatan yang berbeda.

Saya mulai mencatat kesalahan-kesalahan yang saya buat dalam setiap presentasi dan mencari cara untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan. 

Misalnya, jika saya terlupa satu bagian penting dari presentasi, saya akan memeriksa kembali materi dan memastikan bahwa saya memiliki catatan yang jelas untuk referensi selama presentasi. 

Dengan sikap yang positif terhadap kegagalan dan pembelajaran dari pengalaman tersebut, saya semakin mampu mengatasi rasa cemas dan meningkatkan kepercayaan diri saya.

Selama perjalanan ini, saya juga belajar pentingnya dukungan sosial dan umpan balik. Teman-teman dan keluarga saya menjadi sumber dukungan yang berharga. Mereka memberikan dorongan moral dan memberikan umpan balik yang membangun tentang presentasi saya. Dukungan ini membantu saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus berkembang.

Saya juga mulai aktif mencari umpan balik dari audiens dan mentor setelah setiap presentasi. Umpan balik yang konstruktif membantu saya memahami kekuatan dan kelemahan saya dalam menyampaikan materi. Saya belajar untuk menerima kritik dengan sikap terbuka dan menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan keterampilan presentasi saya.

Dengan waktu dan usaha yang konsisten, saya mulai merasakan perubahan signifikan dalam rasa cemas saya. Proses persiapan yang matang, latihan yang teratur, teknik relaksasi, dan sikap positif terhadap kegagalan membantu saya membangun kepercayaan diri yang lebih kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun