Mohon tunggu...
Amelda Sari wr
Amelda Sari wr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi sekaligus Penulis dan Ilustrator digital

Sebagai seorang mahasiswa yang antusias dan kreatif, saya sangat antusias dalam mengeksplorasi topik ekonomi, seni, musik, dan inovasi digital, membawa perspektif segar melalui tulisan dan ide saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agroforestri Regeneratif Transformasi Kelapa Sawit Berkelanjutan dengan Sinergi Pentahelix

20 Oktober 2024   02:47 Diperbarui: 20 Oktober 2024   03:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Penulis Pentahelix Sawit

Kelapa sawit masih menjadi komoditas andalan bagi perekonomian Indonesia, dengan kontribusi besar melalui ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Namun, ekspansinya sering mendapat kritik karena dampak negatif seperti deforestasi dan peningkatan emisi karbon. Menjawab tantangan ini, konsep agroforestri regeneratif hadir sebagai solusi yang menggabungkan produktivitas ekonomi dengan pemulihan ekosistem.

Agroforestri regeneratif adalah metode pengelolaan lahan yang memadukan perkebunan sawit dengan vegetasi hutan dan tanaman produktif lainnya. Selain memulihkan lahan yang rusak, metode ini membantu petani mendiversifikasi sumber pendapatan melalui hasil tambahan seperti rempah dan madu. Pendekatan ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi petani,.

Mendukung Kebijakan Nasional

Agroforestri regeneratif selaras dengan kebijakan nasional seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan program biodiesel B35 serta B40. Langkah ini mempercepat transisi Indonesia menuju Net Zero Emission, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan memperbaiki reputasi sawit di pasar global.

Pemerintah juga memperkuat regulasi dan insentif agar praktik sawit berkelanjutan semakin berkembang.  Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam mewujudkan keberlanjutan ini.

Kolaborasi Pentahelix sebagai Kunci

Implementasi agroforestri regeneratif memerlukan kolaborasi lintas sektor. Di sinilah Framework Pentahelix memainkan peran penting, melibatkan lima aktor utama:

  1. Pemerintah -- Membuat kebijakan seperti ISPO dan mandatori biodiesel (B35 dan B40) yang mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.
  2. Bisnis -- Berinvestasi dalam teknologi hijau seperti drone dan IoT untuk pemantauan lahan, serta mendukung program replanting dan hilirisasi produk sawit.
  3. Akademisi -- Melakukan riset inovatif, mengembangkan model agroforestri yang sesuai dengan kondisi lokal, dan memberikan pelatihan kepada petani.
  4. Komunitas -- Sebagai pelaku utama di lapangan, petani didorong untuk meningkatkan produktivitas tanpa membuka lahan baru, sejalan dengan tujuan keberlanjutan.
  5. Media -- Membangun kesadaran publik dan memperbaiki reputasi sawit Indonesia di pasar global melalui kampanye positif dan berbasis data.

Melebihi Keberlanjutan Konvensional

Agroforestri regeneratif membawa konsep beyond sustainability, yakni tidak hanya menjaga kelestarian alam tetapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang. Dengan menciptakan green jobs dan memperkuat ekonomi lokal, pendekatan ini mendorong pembangunan ekonomi inklusif.

Ke depan, agroforestri regeneratif bisa menjadi model bagi sektor lain yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Indonesia diharapkan mampu menjadi contoh dalam pengelolaan sawit ramah lingkungan di kancah internasional.

Dengan komitmen dari berbagai pihak dan dukungan kebijakan pemerintah, Indonesia bisa melampaui tantangan keberlanjutan dan berkontribusi pada ekonomi hijau dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun