Mohon tunggu...
Amela Rahmawati
Amela Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Amar ma'ruf nahi munkar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Kritik "Film Headshoot 2016," Action atau Romance?

14 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 14 Maret 2021   14:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Headshot menceritakan seorang lelaki amnesia setelah mengalami koma dengan waktu yang panjang. Dia dirawat oleh Ailin, mahasiswi kedokteran. Ailin kemudian memberikan nama Ishmael kepada lelaki misterius tersebut.

Seiring berjalanya waktu hubungan Ailin dan Ishmael semakin dekat. Namun, tanpa disadari, nyawa Ishmael terancam dan banyak yang menginginkannya mati. Ia kemudian harus berhadapan dengan seorang yang sangat berbahaya.

Ailin kemudian terseret ke dalam masalah yang dihadapi Ishmael. Hingga suatu ketika, Ishmael dihadapkan dengan penculikan Ailin oleh geng kriminal yang membawanya masuk kembali ke dalam masa lalu kelamnya, dan mengingatkannya tentang identitas dia yang sebenarnya.

Film Headshot ini tayang perdana di bioskop Indonesia pada 18 Desember 2016 lalu. Film yang di produksi oleh Screenplay Infinite Films dan disutradarai oleh The MO Brothers ini selain sukses tayang di indonesia, juga tayang diberbagai negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika.

Misteri dalam film ini, dari Ishmael yang lupa ingatan, dua orang misterius kabur dari penjara, hingga kembalinya ingatan Ishmael dengan cara yang menegangkan membuat daya tarik tersendiri.

Fast motion yang digunakan dalam adegan perkelahian sangat pas dan tampak nyata. Banyak perkelahian dari tanpa senjata hingga mengunakan pisau dan tembakan, dalam film ini benar-benar menunjukan bahwa ini adalah film laga aksi.

Saking banyaknya perkelahian, sedikit membuat penonton jenuh. Namun sedikit keromantisan antara Ishmael dan Ailin menutupi kejenuhan tersebut.

Film ini sangat menarik. Namun karena banyaknya adegan dewasa seperti perkelahian, film ini tidak cocok untuk anak berusia dibawah 18 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun