Musibah terus mengikuti kisahnya. Belum sembuh lukanya, ditinggal pergi Ayah tercinta, Bara'ah harus menghadapi ujian dari Allah Ta'ala. Hanya dalam hitungan lima hari sejak kematian Ayahnya, Bara'ah harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Ibu tercinta pun menyusul kepergian Ayahnya menghadap Ilahi.
Bara’ah Abu Lail pun melanjutkan hapalan Al-Qur'an.
Sepeninggal orang-tuanya, Bara'ah tinggal sendiri di negeri orang, kedua orangtua Bara’ah adalah warga negara Mesir yang bekerja sebagai tenaga medis di Arab Saudi.
Tak lama kemudian, gadis kecil ini merasakan kesakitan yang luar biasa sebagaimana yang dialami oleh Ibunya. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata dia pun mengidap penyakit kanker stadium akhir. Namun nyaris tak ditemukan tanda-tanda sebelum dia divonis sakit kanker.
Bara'ah yang mengetahui dirinya sedang sakit, dia lalu berkata:
“Alhamdulillah, sebentar lagi aku akan menyusul Ayah dan Ibu”
Mendengar dan melihat kisah ini, termasuk dokter dan tetangganya, sangatlah kagum padanya. Dalam usia masih kanak-kanak, ujian hidup telah berhasil dia lalui dengan barsabar, bertawakkal di jalan Allah, dan tetap bersemangat menamatkan hapalan Al-Qur"an di sisa hidupnya. Musibah yang menimpanya tidak membuatnya patah semangat dan berputus asa. Al-Qur'an sebagai penolong hidupnya.
The Miracle Of Al-Qur'an, Seorang dermawan Saudi Arabia lalu membiayainya untuk berobat ke Inggris. Tapi, setelah berusaha semaksimal mungkin, Allah Ta'ala lebih menginginkan Bara'ah Abu Lail berada di dalam pelukan-Nya, berkumpul dengan orang yang dicintainya.
Anak yang kuat, sabar, dan tak pernah putus asa sampai akhir hayatnya.
Bara'ah Abu Lail adalah anak yang di damba sorga, Insya Allah.
Aamiin YRA.