Gadis kecil berusia 10 tahun, kelahiran Arab Saudi ini telah memberikan jalan menuju pintu sorga untuk kedua orangtuanya. Namanya, Bara'ah Abu Lail atau Bara'ah Samih.
Mungkin anak ini tak begitu kita kenali, namun karena kisah nyata yang menyertainya sehingga kisahnya dapat menginspirasi semua manusia. Kenapa? karena dia adalah anak yang shalehah, anak yang mampu menghapal Al-Qur'an dalam kondisi sakit. Sakit kanker ganas yang telah menggerogoti tubuhnya yang mungil.
Sejak kecil Bara'ah Abu Lail selalu berlatih untuk menghapalkan ayat-ayat Allah SWT. Tekadnya sangat kuat untuk menghatamkan kitabullah. Dengan seizin Allah Ta'ala, gadis kecil ini berhasil melakukannya walau kondisinya yang sangat memprihatinkan.
Dia adalah seorang anak yatim piatu hanya dalam lima hari. Ditinggalkan Ibu-Bapaknya sedari kecil. Ibunya meninggal karena kanker ganas.
Sejak Ibunya mengetahui bahwa umurnya tidak lagi panjang, Ibunya pun berkata kepada anaknya yang tidak tahu, apa yang akan terjadi pada dirinya:
“Anakku… sebentar lagi, Ibu akan mendahului kamu menuju sorga Allah. Dan Ibu ingin engkau setiap hari membacakan Al-Qur’an yang telah engkau hafalkan di telingaku. Kelak, Al-Qur’an itulah yang akan menjagamu di dunia kalau ibu sudah tiada."
Mendengarkan ucapan sang Ibu, Bara'ah yang masih kecil, setiap sore membacakan ayat-ayat Al-Qur'an di telinga ibunya yang terbaring lemah di rumah sakit.
Tibalah saat yang sangat menyedihkan dari gadis kecil ini. Hari yang menyayat hati Bara'ah Abu Lail. Ayahnya mendapat kabar buruk dari rumah sakit bahwa kondisi istrinya semakin kritis. Lalu bergegaslah mereka menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Ayahnya tidak mengizinkan Bara'ah melihat kondisi Ibunya yang sedang kritis, lalu dia pun menunggu di dalam mobil milik Ayahnya berharap berita yang baik.
Setelah melihat separah apa yang telah terjadi. Ayahnya bergegas menuju mobil dengan niat memberitahukan kondisi si Ibu kepada Bara'ah. Manusia hanya berencana, Allah yang menentukan. Itulah yang terjadi. Rencana Ayahnya untuk berbagi berita, tapi Allah berkehendak lain. Hati Ayahnya memang sedang berduka tidak karu-karuan, guncangan jiwa akibat musibah yang diterimanya, sehingga tidak konsentrasi saat menyeberangi jalan.
Tanpa melihat kiri-kanan, ternyata sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menabrak tubuh laki-laki yang dipanggil "Ayah" oleh Bara'ah. Laki-laki itu pun meninggal seketika di hadapan putri tercintanya. Di depan mata kepalanya, melihat kejadian itu, Bara’ah menangis tersedu-sedu sambil memangku jasad ayahnya tercinta yang sudah tak bernyawa lagi.