Sajak Sakit Gigi (1)
Malam, aku ingin menghembus sekujur tubuhmu dalam-dalam
menghabiskanmu pada nafasku yang ngilu
pada gigiku yang syahdu
yang mengaduh pada cuaca remang di sepanjang jalan Sosrowijayan
Karena ada segundah entah yang menumpuk di gusi-gusi yang kecewa
Barangkali aku belum berhenti minta dikasihani, untuk geraham yang menggeletuk-letuk
patuh dan pada langit-langitnya yang menyimpan angan-angan
Aku ingin diam, dan ingin waktu ikut peduli
lalu menjenguk atau rela bersebentar mencumbu gigi-gigiku yang panik, gigi-gigiku yang berduka dan ingin pamit entah kemana dan entah kenapa
Bahkan putaran lagu tak berbakat menjadi pelipur malam ini
Ia hanya sekedar menjelma tamu yang sejenak datang dan pergi pada senyap yang diam-diam mengintai gigi lalu melewati jalan buntu berupa hati
Aku ingin diam,
tetapi waktu tetap tak mau berhenti menyalakan detiknya: tuk tuk tuk!
Jogja, Juli 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H