"Ratusan warga Bintan berebut memungut sampah di tepian pantai Kampung Bugis, Sabtu (10/12/2016). Kurang 30 menit, sampah yang tadinya berserak di sepanjang pantai , hilang, berpindah ke dalam kantung plastik hitam berukuran besar."
Belum pukul 7 ketika ratusan warga Bintan Utara, Bintan, Kepulauan Riau menyesaki pantai Kampung Bugis. Mereka terlihat sangat antusias. Beberapa diantaranya sanggup menuntun, bahkan menggendong anak yang masih kecil.
Di sisi lain, sejumlah pria dewasa terlihat sibuk mengangkut sejumlah barang: mulai dari aneka kerajinan, makanan olahan, bahkan Salak Sari Intan yang merupakan salak varietas khas Kabupaten Bintan. Barang kerajinan, makanan olahan, termasuk hasil perkebunan itu dipajang dan dipamerekan di stan khusus memamerkan beraneka produk kerajinan memeriahkan hari jadi ke-59 tahun PT Pertamina (persero) yang diperingati setiap 10 Desember.
Ya, untuk tahun ini, Kabupaten Bintan, persisnya di Pantai Kampung Bugis, Kecamatan Bintan Utara, terpilih sebagai salah satu daerah yang dijadikan sebagai pusat peringatan HUT ke-59 PT Pertamina (Persero). Peringatan serupa juga digelar serentak di emapt daerah lain, yakni di Pantai Mutiara Hijau Balongan Jawa Barat, Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah, Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi Jawa Timur, dan Kampung Atas Air Balik Papan Kalimantan Timur. Sama seperti daerah lain, Pantai Kampung Bugis terpilih karena berada di sekitar kawasan operasional PT Pertamina (Persero).
Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan PT Pertamina (Persero) Arif Budiman menjelaskan, di Bintan terdapat 2 depot operasional Pertamina termasuk terbesar di Indonesia. Kedua depot dimaksud bernilai Rp2 triliun lebih.
Dengan keberadaan dua depot ini, lanjut Arif, maka PT Pertamina (Persero) berkewajiban menjalankan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility-CSR) dengan melaksanakan program "Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai" yang menjadi tema umum peringatan HUT ke-59 PT Pertamina (Persero).
Di Kampung Bugis Bintan, peringatan HUT PT Pertamina (Persero) meliputi sejumlah rangkaian kegiatan, berupa pembersihan dan penanaman pohon di sekitar pantai, pengobatan massal diikuti 500 peserta, penyerahan bantun 3 taman bacaan, pameran produk kerajinan dan hasil perkebunan masyarakat, pemberian santunan anak yatim, pemberian bantuan peralatan pengolahan sampah, dan pemberian bantuan program 6 bulan yang ditujukan kepada masyarakat sekitar pantai, anak-anak, nelayan setempat, serta ibu-ibu di Kampung Bugis dan sekitarnya. Untuk seluruh kegiatan di Kampung Bugis ini, PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana sebesar Rp529,5 juta.
"Mudah-mudahan kontribusi Pertamina ini bermanfaat bagi masyarakat Bintan dan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Arif.
Dipandu duo MC asal Jakarta, seluruh rangkaian yang turut dihadir sejumlah tokoh masyarakat, pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Bintan, dan FKPD ini berlangsung semarak.
Sejak dimulainya kegiatan sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan warga yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang berakhir sekitar pukul 12.00. Mulai dari senam masal, aneka permainan yang menyuguhkan hadiah menarik, penyerahan bantuan, pengobatan gratis, hingga penanaman pohon dan bersih-bersih pantai yang menjadi puncak kegiatan.
Seremoni kegiatan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemukulan gong oleh Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan PT Pertamina (Persero) Arif Budiman.
Harian Kompas menjadi mitra PT Pertamina (Persero) dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai. Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kompas Ninu Mardiana dalam sambutannya menyebut Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari PT Pertamina (Persero) dalam rangka melestarikan lingkungan pesisir di wilayah operasi Pertamina adalah langkah tepat dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir.
Menyebut hasil riset dilakukan sebuah lembaga, Ninu menjelaskan jika Indonesia menghasilkan 3,2 ton sampah plastik dalam sehari yang separuhnya dibuang ke laut. Kondisi ini dia katakan sangat berbahaya bagi ekosistem laut termasuk manusia.
Sampah plastik sangat sulit terurai. Dan kalaupun terurai, plastik yang dimakan ikan dan kemudian dikonsumsi manusia dapat mengakibatkan kanker.
"Kita sama-sama berharap apa yang dilakukan Pertamina ini dapat merubah prilaku masyarakat. Kedepan Pertamina juga diharapkan semakin menaruh perhatian terhadap kelestarian pantai melalui program CSR," sebut Ninu.
Dimulai pukul 10.00, jajaran PT Pertamina (Persero), perwakilan Harian Kompas, sejumlah pejabat Pengkab Bintan, FKPD serta ratusan masyarakat yang hadir, tumpah ruah memenuhi Pantai Kampung Bugis sepanjang sekitar 100 meter.
Dalam waktu sekitar 30 menit kedepan, Pantai Kampung Bugis telah "disulap" menjadi bersih. Sampah-sampah yang tadinya berserak di sepanjang pantai telah berpindah ke kantong plastik berukuran besar.
Pada kesempatan ini, Gubernur Kepulauan Riau, Dr Nurdin Basirun menaruh perhatian serta menyampaikan apresiasinya terhadap apa yang telah dilakukan PT Pertamina (Persero). Gubernur Nurdin menyatakan kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, khususnya dalam hal pelestarian lingkungan.
Tak hanya berpidato, Gubernur Nurdin Basirun bahkan turut menyemarakkan kegiatan dengan berdendang dan berjoget bersama warga Bintan Utara.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H