Setiap individu memiliki gaya kerja berbeda, dari merencanakan secara cermat hingga bekerja tanpa urutan. Namun, tak ada seorang pun yang mampu melakukan multitasking dengan fokus seratus persen.
Saat dihadapkan pada banyak tugas, penting untuk menetapkan prioritas. Tanpa prioritas, Anda mungkin akan menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga pada tugas yang kurang penting.
Salah satu metode terkenal di kalangan penggiat produktivitas adalah Eisenhower Matrix, yang dikembangkan oleh Presiden AS Dwight D. Eisenhower. Eisenhower Matrix mengkategorikan tugas menjadi empat jenis:
Penting dan mendesak (Important - Urgent)
Penting tetapi tidak mendesak (Important - Not Urgent)
Tidak penting tetapi mendesak (Not Important - Urgent)
Tidak penting dan tidak mendesak (Not Importand - Not Urgent)
Prioritas menangani tugas seharusnya mengikuti urutan berikut:
Pertama, penting dan mendesak - Harus ditangani segera dengan fokus penuh.
Selanjutnya, penting tapi tidak mendesak - Memiliki banyak waktu, namun memerlukan perencanaan jangka panjang dan penyelesaian rutin.
Ketiga, tidak penting tapi mendesak - Meski waktu terbatas, tugas ini tidak terlalu penting, sehingga sering menjadi tugas yang paling menekan. Perlu ditemukan cara efisien untuk menyelesaikannya.
Dan terakhir, tidak penting dan tidak mendesak - Bisa diabaikan atau dilakukan di waktu senggang.
Meskipun Eisenhower Matrix dikenal luas, menerapkannya pada kehidupan sehari-hari ternyata tidak mudah. Kebanyakan orang cenderung memiliki rutinitas atau menangani tugas berdasarkan urgensi saat itu.
Untuk terbiasa dengan metode ini, diperlukan latihan secara rutin. Baru-baru ini, seorang pengembang aplikasi di Korea telah menciptakan aplikasi Eisenhower Matrix yang mudah digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H