Patung ini bernama Pietà , mahakarya dari seniman Italia, Michelangelo Buonarroti, yang saat ini berada di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Patung ini terlindungi oleh kaca akrilik yang tidak mudah pecah.Â
Dibuat pada tahun 1498-1499, patung ini sangat mencolok bahkan pada masa Renaisans. Saat itu, sangat jarang ada patung yang menggambarkan dua figur bersama. Michelangelo menggunakan komposisi piramida yang populer di kalangan seniman Renaisans dan dengan sengaja menampilkan sosok Bunda Maria lebih besar daripada Yesus untuk mencapai keseimbangan.
Detail tekstur pakaian yang diukir dari marmer terlihat sangat alami, hingga menciptakan ilusi bahwa itu bukan batu, melainkan kain.
Bunda Maria memeluk putranya Yesus, yang telah meninggal, dengan ekspresi yang menunjukkan kesedihan mendalam namun tetap menerima dengan tenang. Yesus juga tampak damai, seolah tidak mengalami penderitaan di kayu salib.
Pada pakaian Bunda Maria, terdapat ukiran bertuliskan "MICHAEL. ANGELVS. BONAROTVS. FLORENT. FACIEBAT," yang berarti "Dibuat oleh Michelangelo Buonarroti dari Florence."
Meskipun telah menciptakan sebuah karya besar, Michelangelo menambahkan tanda tangan karena merasa karyanya kurang dihargai. Namun, setelah melihat langit malam yang indah, ia menyesali tindakannya karena Tuhan saja menciptakan dunia dengan segala keindahannya, tidak meninggalkan tanda sebagai pengakuan. Sejak itu, ia tidak pernah menandai karyanya lagi. Pieta adalah satu-satunya karya Michelangelo yang memiliki tanda tangan.
Pada tahun 1964, patung ini sempat dipamerkan di luar Basilika Santo Petrus, tepatnya di New York. Setelah pameran, Paus Paulus VI memerintahkan agar patung tersebut tidak pernah lagi dipamerkan di luar, dan kebijakan ini akan terus berlaku.
Kemudian, pada tahun 1972, seorang ahli geologi asal Hungaria melihat patung tersebut dan berteriak, "Aku adalah Yesus, tapi ibuku tidak terlihat seperti itu," lalu memukul mahakarya Pieta dengan linggis beberapa kali. Lengan kiri dan hidung Bunda Maria hancur, seperti yang terlihat pada foto.
Pengunjung yang berada di sekitar tempat kejadian mengambil potongan marmer tersebut sebagai suvenir, dan hanya 40% yang berhasil dikembalikan. Butuh waktu empat tahun untuk merestorasi patung tersebut ke kondisi semula. Setelah insiden tersebut, Pieta kini dilindungi oleh kaca anti peluru.
Saat menyelesaikan Pieta, Michelangelo baru berusia 24 tahun. Di zaman sekarang, usia tersebut biasanya hanya cukup untuk menghasilkan karya kelulusan, yang membuat para mahasiswa seni patung di seluruh dunia merasa sangat tertekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H