Mohon tunggu...
Celengan Ambu
Celengan Ambu Mohon Tunggu... Lainnya - social worker

seorang emak yang suka urban farming

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ruang Publik yang Lahirkan Perubahan

28 September 2015   09:23 Diperbarui: 28 September 2015   11:17 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye lainnya adalah #1000tumbler yang dilakukan secara secara massif di ruang-ruang publik. Symbol #1000 tumbler dimaksudkan agar warga masyarakat khususnya kaum muda merasa kece jika menggunakan tumbler, tidak takut dianggap jadul bahkan dianggap trendy lifestyle.

 

[caption caption="#1000tumbler"]

[/caption]
Kampanye #1000tumbler sebetulnya bertujuan agar warga mau mengurangi konsumsi air minuman dalam kemasan (AMDK). Tapi sungguh tidak mudah menghentikan kebiasaan praktis ini walau terbukti pengelolaan sampah kemasan sangat sulit dan meninggalkan jejak ekologis yang panjang. Karena itu digunakanlah kampanye #1000 tumbler agar warga masyarakat khususnya anak muda menggunakan tumbler dan otomatis tidak mengonsumsi AMDK. Cara keren mengubah lifestyle bukan?

Dalam setiap kampanyenya, Bdg Cleanaction melakukan dengan cara menyenangkan, mudah dan murah yaitu melalui kegiatan di ruang-ruang publik dan dunia maya. Siapapun bisa diretweet asalkan menunjukkan foto sedang melakukan GPS dan atau #1000tumbler.

Perlahan tapi pasti, sedang terjadi perubahan di Kota Bandung. Di mulai dari komunitas-komunitas yang peduli Kota Bandung. Khusus masalah sampah mereka bergabung dalam Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS), bertemu sebulan sekali di ruang-ruang publik yang memungkinkan seperti di ruang Bandung Creative City Forum (BCCF) ini. Mudah diakses dan gratis asal mendaftar ke pengelola untuk mencari jadwal yang kosong.

[caption caption="Bandung Juara Bebas Sampah di BCCF, Jalan Purnawarman 70 Bandung"]

[/caption]

Selain Bdg Cleanaction dengan gerakannya, beberapa kelompok lainnya yaitu IATL ITB, Greeneration Indonesia dan YPBB membuat peta persampahan Kota Bandung, yang bernama BebasSampahID. Peta tersebut ditujukan bagi warga masyarakat yang mulai tergerak memisah sampah agar bisa mengakses titik –titik lokasi dimana sampah bisa disalurkan. Juga membantu warga yang ingin mencari informasi bagaimana cara berpartisipasi mengelola sampah.

[caption caption="membahas peta Bebas Sampah ID di Eco Camp"]

[/caption]
Selain gerakan pembaharuan diatas, sebetulnya telah banyak gerakan-gerakan yang dilakukan warga masyarakat Kota Bandung. Diantara gerakan positif itu ada yang bertumbangan seperti forum hijau Bandung (FHB) yang diadakan sebulan sekali di ruang-ruang publik Kota Bandung untuk berbagi dan mencari solusi beragam masalah Kota Bandung. Kemudian ada Ngobras (Ngobrol Bareng Santai) yang memperbincangkan beragam masalah mulai darii krisis air, krisis pangan hingga perubahan iklim yang merupakan keniscayaan.

Dari sekian banyak kegiatan yang menggunakan ruang publik, beberapa masih teguh melaksanakan aktivitasnya, seperti Komunitas Cikapundung Bersih. Menggunakan daerah aliran sungai (DAS) untuk berkegiatan, mereka berhasil membangun tempat salat dan urban farming dengan swadaya. Mereka sadar perubahan lingkungan harus diusahakan, jika pemerintah kota mau memberi maka harus disesuaikan dengan kebutuhan karena merekalah yang paling memahami habitatnya, kebutuhannya.

[caption caption="Komunitas Cikapundung Bersih di DAS Cikapundung"]

[/caption]

Menarik disimak bahwa gerakan perubahan lifestyle sebetulnya terpicu dari ketidak nyamanan warga kota terhadap habitatnya. Pada ruang tumbuh dan tempatnya berkarya. Mereka resah melihat kesemrawutan PKL, jalan-jalan macet dan banjir cileuncang (banjir akibat membludaknya air kotor dari saluran air) tatkala hujan tiba. Dan dari sekian banyak masalah, yang bisa mereka kerjakan adalah bersama-sama membuat perubahan lifestyle.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun