Mohon tunggu...
Ambrosius Suryawan
Ambrosius Suryawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Tradisi Unik Melempar Apem

19 Desember 2020   09:22 Diperbarui: 20 Desember 2020   14:50 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Sendang Klampeyan ini apem-apem  disebarkan ke masyarakat. Zaman dulu, Kiai Ageng Gribig membagikan apem sebagai lambang pembagian berkah kepada para warga. 

Tradisi ini memiliki maksud bersyukur kepada Tuhan dan bahwa berkah itu harus dibagi dengan sesama, bukan untuk diri sendiri. Puncak dari tradisi ini terbilang unik karena kue apem akan disebar dari menara yang cukup tinggi kemudian diterima oleh masyarakat. Tradisi ini selalu ramai dikunjungi masyarakat Klaten bahkan hingga ribuan orang demi mendapat apem.

Prosesi Yaa Qowiyyu Sumber: Dok.Pribadi
Prosesi Yaa Qowiyyu Sumber: Dok.Pribadi

Yaa Qowiyyu sebagai identitas budaya 

Masyarakat Jatinom menganggap tradisi sebaran apem atau Yaa Qowiyyu ini sebagai identitas budaya mereka. Fong menjelaskan identitas budaya sebagai identifikasi komunikasi dan sistem perilaku simbolis verbal dan nonverbal yang mempunyai arti dan yang dibagikan di antara anggota kelompok yang memiliki rasa saling memiliki dan yang membagi tradisi, warisan, bahasa, dan norma-norma yang sama.

 Identitas budaya merupakan konstruksi sosial ( Samovar, 2014). Tradisi Yaa Qowiyyu yang telah diselenggarakan turun-temurun telah menjadi identitas budaya masyarakat Jatinom serta memiliki simbol baik verbal dan nonverbal. 

Tradisi ini telah dikonstruksi oleh masyarakat setempat setiap tahunnya dari generasi ke generasi yang menjadikannya sebagai ciri khas daerah yang terus dilestarikan. Dalam bukunya Samovar (2014) identitas budaya diklasifikasikan menjadi delapan yaitu: (1) identitas rasial, (2) identitas etnis, (3) identitas gender, (4) identitas nasional, (5) identitas regional, (6) identitas organisasi, (7) identitas pribadi dan (8) identitas fantasi atau dunia maya. 

Berdasarkan klasifikasi tersebut, tradisi Yaa Qowiyyu atau sebaran apem termasuk dalam identitas etnis. Identitas etnis merupakan identitas yang berasal dari warisan, sejarah, tradisi, nilai, perilaku serupa dan daerah asal (Samovar, 2014). 

Dalam konteks Yaa Qowiyyu, upacara ini tergolong identitas etnis karena telah diselenggarakan secara turun-temurun yang mempunyai nilai dan dilakukan oleh masyarakat dari daerah yang sama, masyarakat Jatinom.

Seorang santri membagikan apem  Sumber:Dok.pribadi
Seorang santri membagikan apem  Sumber:Dok.pribadi

Apem Sebagai Simbol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun