Suatu hari saya mendatangi kawan saya bernama Angga seorang anak asli Madura yang saat ini tinggal di Kota Solo. Kedatangan saya kesana hendak mengembalikan karya foto yang saya pinjam untuk properti syuting film pendek. Singkat cerita setelah kami mengobrol cukup lama saya berinisiatif mengajak Angga untuk makan siang di warung terdekat. Ketika hendak keluar pintu saya mengatakan pada Angga "jangan lupa pintunya digembok" (kunci).Â
Kawan saya itu sontak kaget mendengar perkataan tadi, lantas saya bertanya pada Angga, "mengapa kamu kaget ketika aku ngomong gembok?" setelah itu Angga menjelaskan pada saya jika kata "gembok" di Madura mempunyai arti alat kelamin laki-laki yang dianggap kurang sopan.Â
Saya pun juga terkejut mendengar penjelasan kawan saya, sebaliknya saya menjelaskan arti "gembok" adalah kunci tentu dari sudut pandang saya sebagai orang Jawa terutama Jawa Tengah. Mulai saat itu saya mencoba mengganti kata "gembok" ketika ngobrol dengan kata "kunci" agar tidak menimbulkan kesalahanpahaman.
Cerita pengalaman saya diatas merupakan salah satu bentuk komunikasi antar budaya yang dilakukan antar individu dengan latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi menurut Berelson dan Steiner (dalam Mulyana, 2017:68) yakni transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
Melalui komunikasi seseorang membagikan pemikiran sehingga terjalin relasi antar individu. Sedangkan budaya menurut Stewart ( dalam Sambas, 2016: 14) adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga komunikasi antar budaya merupakan komunikasi antar individu yang memiliki budaya yang berbeda (Stewart L. Tubis). Dalam komunikasi antar budaya kita harus mengetahui satu hal yang mendasar ini
Budaya tidak ada yang salah, hanya berbeda
Sebagai generasi muda di era globalisasi kita dengan mudah melakukan komunikasi dengan semua orang dari berbagai daerah yang mempunyai budaya yang beragam. Oleh karena itu apa pentingnya komunikasi antar budaya?
Agar kita lebih menghormati orang lainÂ
Dengan mempelajari budaya lain yang belum diketahui dapat meningkatkan pemahaman kita pada kekayaan budaya yang ada di sekitar kita. Apabila suatu saat kita bertemu dengan orang atau mengunjungi daeraah yang memiliki budaya yang berbeda kita tidak terlalu kaget dengan perbedaan yang ada dan mengurangi konflik yang bisa saja terjadi.
Menambah pengetahuan
Mempelajari budaya daerah lain semakin menambah wawasan kita sebagai warga negara untuk mengenal lebih dalam keberagaman yang ada. Mempelajari budaya baru dapat kita lakukan melalui interaksi bersama orang lain ataupun menggunakan ponsel pintar kita. Dengan begitu kita memiliki peluang untuk memperluas relasi pertemanan dengan orang-orang dari berbagai daerah dan budaya.
Menumbuhkan kerjasama tim
Mempelajari komunikasi antar budaya dapat meningkatkan kerjasama anda dengan tim terutama dalam hal pekerjaan. Setiap perusahaan memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang budaya, maka dari itu latar belakang karyawan dapat menimbulkan masalah seperti kesalahpahaman ketika melakukan tugas. Komunikasi antar budaya dapat menjadi jembatan untuk memahami masing-masing karakter karyawan agar tercipta kerjasama yang baik dan sejalan dengan tujuan perusahaan.
Dengan mengenal budaya yang berbeda melalui komunikasi antar budaya kita akan lebih siap berjumpa dengan orang-orang dari budaya lain dan meminimalkan timbulnya konflik. Selain itu komunikasi antar budaya semakin menambah pemahaman kita pada perbedaan yang ada serta mencegah etnosentrisme dimana menganggap salah satu kebudayaan lebih baik daripada kebudayaan lainnya.
#kabuajy03
Daftar Pustaka :
Sambas. 2016. Antropologi Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Mulyana, Deddy. 2017. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & Roy, C. S. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H