Mohon tunggu...
Ambrosius Bili
Ambrosius Bili Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Islam Malang

Sedang belajar dan menelaah berbagai bahasa daerah di Indonesia dan Bahasa Negara lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meneropong Relevansi Culturally Responsive Teaching dalam Sistem Pendidikan di Negeri Seribu Budaya

1 September 2023   14:32 Diperbarui: 1 September 2023   14:34 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari penjabaran diatas, penerapan CRT dalam sistem pendidikan Indonesia tentu memiliki dampak positif yang berlimpah. Pertama, siswa menjadi lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran karena materi pelajaran terhubung dengan pengalaman pribadi mereka. Kedua, pendekatan ini membantu meredakan perbedaan dan konflik antarbudaya dengan memupuk pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman budaya. Ketiga, CRT mendukung perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, yang menjadi kualitas krusial dalam menghadapi dunia yang semakin global.

Dalam penerapannya, sebuah teori tentu tidak mudah untuk di implementasikan. Sebagai bangsa yang besar, dengan wilayah geografis yang luas, budaya yangberagam, tentu membutuhkan usaha yang maksimal untuk mewujudkan pendidikan yang benar-benar mengandung Culturally Responsive Teaching (CRT) didalamnya. Implementasi CRT di Indonesia tentu menghadapi beberapa tantangan baik secara umum maupun khuusu. Misalnya kurikulum yang tetap mengandalkan materi yang cenderung homogen menjadi hambatan utama dalam menyelaraskan pendekatan ini. Kurangnya pelatihan bagi guru untuk mengadopsi pendekatan CRT juga perlu diatasi. Solusinya mungkin melibatkan revolusi kurikulum yang inklusif dan berbasis budaya, serta investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik, dan memang hal ini sedang berlangsung melalui kurikulum merdeka.

Pada akhirnya, Pendidikan yang baik adalah yang tidak hanya menanamkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menghargai dan merangkul keragaman budaya. CRT menjembatani kesenjangan antara ilmu dan nilai-nilai kehidupan, membentuk warga negara yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dalam melihat dunia. Di Negeri Seribu Kebudayaan ini, penerapan Culturally Responsive Teaching bukan hanya sekadar wacana, tetapi menjadi alat kuat dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih inklusif, berdikari, dan bertanggung jawab terhadap keberagaman.

Referensi:

 EMPLOYING CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING PRACTICES IN ENGLISH LANGUAGE ARTS CLASSROOMS. Austin Niederkorn- Hamline University St. Paul, Minnesota 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun