Dari penjabaran diatas, penerapan CRT dalam sistem pendidikan Indonesia tentu memiliki dampak positif yang berlimpah. Pertama, siswa menjadi lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran karena materi pelajaran terhubung dengan pengalaman pribadi mereka. Kedua, pendekatan ini membantu meredakan perbedaan dan konflik antarbudaya dengan memupuk pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman budaya. Ketiga, CRT mendukung perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, yang menjadi kualitas krusial dalam menghadapi dunia yang semakin global.
Dalam penerapannya, sebuah teori tentu tidak mudah untuk di implementasikan. Sebagai bangsa yang besar, dengan wilayah geografis yang luas, budaya yangberagam, tentu membutuhkan usaha yang maksimal untuk mewujudkan pendidikan yang benar-benar mengandung Culturally Responsive Teaching (CRT) didalamnya. Implementasi CRT di Indonesia tentu menghadapi beberapa tantangan baik secara umum maupun khuusu. Misalnya kurikulum yang tetap mengandalkan materi yang cenderung homogen menjadi hambatan utama dalam menyelaraskan pendekatan ini. Kurangnya pelatihan bagi guru untuk mengadopsi pendekatan CRT juga perlu diatasi. Solusinya mungkin melibatkan revolusi kurikulum yang inklusif dan berbasis budaya, serta investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik, dan memang hal ini sedang berlangsung melalui kurikulum merdeka.
Pada akhirnya, Pendidikan yang baik adalah yang tidak hanya menanamkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menghargai dan merangkul keragaman budaya. CRT menjembatani kesenjangan antara ilmu dan nilai-nilai kehidupan, membentuk warga negara yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dalam melihat dunia. Di Negeri Seribu Kebudayaan ini, penerapan Culturally Responsive Teaching bukan hanya sekadar wacana, tetapi menjadi alat kuat dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih inklusif, berdikari, dan bertanggung jawab terhadap keberagaman.
Referensi:
 EMPLOYING CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING PRACTICES IN ENGLISH LANGUAGE ARTS CLASSROOMS. Austin Niederkorn- Hamline University St. Paul, Minnesota 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI