IMPLEMENTASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
5 Agustus 2014
Oleh; Ambroisia SSn, S.Pd
Kurikulum baru yang dikenal dengan “Kurikulum 2013” diujicobakan pada tahun pelajaran 2013/2014 hanya di beberapa sekolah di setiap kabupaten. Kemudian, kurikulum 2013 ini wajib dilaksanakan oleh semua sekolah pada tahun pelajaran 2014/2015.
Perubahan mendasar dalam Kurikulum 2013 terdapat pada:
- proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual dan peserta didikmencari tahu,
- pendekatan dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
- penilaian berbasis proses dan out put, dan menggunakan penilaian autentik.
Pendekatan pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis saintifik pada dasarnya terdiri atas lima langkah pembelajaran, yaitu: mengamati, bertanya, menalar/ mengasosiasikan, mencoba/mengumpulkan informasi, dan mengomunikasikan.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru perlu menentukan model yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Beberapa model pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah, antara lain:
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) yang menggunakan sintak/langkah sebagai berikut:
- Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
- Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
- Data collection (pengumpulan data)
- Data processing (pengolahan data)
- Verification (pembuktian)
- Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) yang menggunakan sintak/ langkah sebagai berikut
1.Penentuan Proyek/ tugas
2.Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
3.Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
4.Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
5.Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
6.Evaluasi proses dan hasil proyek
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) yang menggunakan sintak/ langkah sebagai berikut:
- Orientasi peserta didik kepada masalah
- Mengorganisasikan peserta didik
- Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam sebuah model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan saintifik, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Dengan menggunakan model-model pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang sesuai dengan pendekatan saintifik, diharapkan para peserta didik dapat memiliki sikap religius dan sikap sosial,memiliki kemampuan pengetahuan, dan memiliki keterampilan.
Persoalannya adalah dapatkah guru mengembangkan pendekatan saintifik dan menerapkan model-model pembelajaran yang sejalan dengan Kurikulum 2013 pada saat pembelajaran?
Yang pasti, pada setiap pembelajaran, guru dituntut untuk mengembangkan atau memperkaya materi dari berbagai sumber seperti media massa cetak seperti suratkabar dan buku maupun media elektronika dari televisi,radio, dan melalui jejaring/ net working/ internet. Dalam proses pembelajaran, guru wajib menanamkan sikap religius dan sosial implisit dengan kegiatan guru pada saat mengajarkan pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum 2013 juga menuntut guru agar bisa melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Proses pembelajaran yang sesuai tuntutan kurikulum 2013 ini mungkin terasa sulit jika guru, peserta didik, orang tua, masyarakat tidak mau mengubah mindset. Apalagi bagiguru yang sudah terbiasa mentransfer saja ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui metode ceramah yang membosankan dan mendikte siswa untuk melakukan proses belajarnya sesuai keinginan guru, sehingga siswa menjadi terbiasa menerima pelajaran tanpa berusaha untuk mencari tahu, tanpa bisa menemukan sendiri, dan tanpa bisa memecahkan masalah sendiri.
Masalah lainnya, walaupun guru sudah berusaha untuk mempelajari pendekatan saintifik, model-model pembelajaran, bahkan juga mempelajari penilaian autentik sesuai tuntutan kurikulum 2013, tetapi guru masih mengalami kebingungan dan kesulitan untuk menerapkannya di kelas, sehingga mempraktikkannya hanya kadang-kadang saja , dan pada akhirnya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kembali lagi ke pola lama.
Supaya perubahan kurikulum tidak sia-sia, pemerintah telah menyiapkan strategi pelatihan bagi guru-guru untuk kepentingan implementasi Kurikulum 2013. Materi yang diberikan dalam pelatihan berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan saintifik, model pembelajaran, dan penilaian autentik yang sejalan dengan Kurikulum 2013. Namun, diperlukan juga upaya-upaya yang bisa membangun motivasi dan komitmen guru agar dapat menerapkan secara konsisten pendekatan saintifik, model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) , dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Leaning), serta penilaian autentik sejalan dengan tuntutan Kurikulum 2013, bukan hanya sekedar mendapatkan pelatihan-pelatihan tentang kurikulum 2013 saja.
Apabila dalam proses pembelajaran guru sudah konsisten menerapkan pendekatan saintifik, model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) , dan model pembelajaran berbasis proyek(Project Based Leaning), serta penilaian autentik, akan tampaklah perbedaan yang sesungguhnya kurikulum 2004 (KBK), KTSP denganKurikulum 2013, sehingga perubahan kurikulum bisa dirasakan manfaat dan keberhasilannya.
Untuk mensukseskan tercapainya keberhasilan kurikulum 2013 , harus ada perubahan mindset guru, peserta didik, dan masyarakat. Untuk menghadapi perubahan tersebut, guru harus memiliki pengetahuan tentang kurikulum 2013 melalui pelatihan-pelatihan, memiliki motivasi dan konsisten bersedia menjalankan tugas sebagai guru dengan penuh semangat.
Harapan bangsa Indonesia, semoga dengan Kurikulum 2013, guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI