Sore itu hujan deras. Perut rasanya minta diisi. Kami bertiga bersepakat membeli makanan. Setelah melaksanakan metode keberuntungan (adu suit), akhirnya sayalah yang berangkat.
Duh, tidak ada mantel. Payung pun nihil. Bagaimana perginya.?
Ketika sedang rumit memikirkan urusan negara (eh, perut), ada adik angkatan datang. Rasanya lega. Bersyukur banget. Kedatangan dia menjadi penting, karena dia bawa payung. (jahat mode on). Hehe
Tanpa basa-basi langsung kudekati.
"Dik, pinjam payungnya ya.?"
"Buat apa, kak.?"
"Buat mencari sinyal. Niatnya mau membuat parabola. Miris melihat channelnya cuma sedikit."
"He.? Beneran kak.?"
"Tidak. Saya cuma bercanda. *grr.."
"Oh, saya kira serius..hehe"
"Jadi boleh kan.? Buat membeli makanan."