Masyarakat yang berada diwilayah pedesaan, mayoritas bekerja sebagai petani, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan penghasilan. Tentunya dalam melakukan pekerjaan sebagai petani membutuhkan objek lahan lingkungan yang memadai yakni sawah. Lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan, yang ada disekitar makhluk hidup yang dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan mahkluk hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup dalam melakukan aktivitasnya.Â
Salah satunya seperti di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Yang dimana masyarakat dapat mengolah lahan lingkungan sebagai pertanian. Namum, seiring berkembangnya waktu, teknologi semakin berkembang. Masyarakat terutama pemuda memiliki cara lain dalam mengolah lahan lingkungan dengan area yang sempit (mini). Yakni dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dengan menanan sayur selada dan kangkung.Â
Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya :'Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan pula telah menceritakan kepada saya 'Abdurrahman bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik ra berkata; Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seorang muslim pun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau menusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya". Dan berkata, kepada kami Muslim telah menceritakan kepada saya Aban telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas dari Nabi saw." ( HR. Al Bukhari).
Karena banyak manfaat dari bercocok tanam, maka Rasulullah saw sendiri sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk bercocok tanam. Salah satunya yakni menanam tanaman selada dan kangkung dengan teknik hidroponik. Hidroponik sendiri berasal dari bahasa latin yakni hydro artinya air, dan ponos artinya kerja. Yakni suatu metode bercocok tanam dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi maupun bahan lainnya yang mengandung unsur hara, tanpa harus menggunakan media tanah
Menurut Wulansari (2015), hiroponik merupakan sistem budidaya yang mengandalkan air atau bercocok tanam tanpa tanah. Yang dimana bertanam secara hidroponik, memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bertanam dengan media lainnya. Selain itu, budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan yang terbatas dan ramah lingkungan.Â
Ditengah pandemi covid-19 ini, masyarakat dapat lebih produktif dalam mengembangkan budidaya tanaman hidroponik, sehingga dapat meningkatkan penghasilan. Selain untuk menambah penghasilan, tanaman hidroponik dapat memberikan keindahan alam hijau dari tanaman yang di tanam dalam lingkungan tersebut. Akan tetapi, dalam proses budidaya tanaman hidroponik, tidak mudah, dengan luas area yang sempit (mini) membutuhkan intensitas cahaya dengan suhu rata-rata yang normal, dan membutuhkan biaya dalam perawatan tanaman hidroponik, juga biaya dalam membeli benih tanaman