Mohon tunggu...
Ambar Sari
Ambar Sari Mohon Tunggu... -

hobby saya selpie (?)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negara Tanpa Telinga

24 Februari 2015   21:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:34 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peduli apa mereka

Suci saja tidak

Bosan dengan bicaramu

Hanya logat itu-itu saja

Kau muncul dengan gagahnya

Namun pionirnya justru ambisi membela diri

Kau muncul dengan misimu

Yang cukup menjadi di meja kerjamu

Hingar bingar

Campur aduk

Hiruk pikuk

Kacau balau

Ya begitulah negeri ini

Negeri yang pekak dan tuli

Negeri yang mungkin pernah mati

Lalu entah kapan bangkit kembali

Dalam rupa setengah jadi

Negeri ini tanpa telinga

Kami butuh negeri yang mendengar

Yang merubah segalanya

Buruh sejahtera

Petani bahagia

Guru bermartabat, koruptor tobat, pemimpin bukan wayang...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun