Mohon tunggu...
Yuni Ambarsari
Yuni Ambarsari Mohon Tunggu... -

Konselor FC Insan Selaras

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penantian Panjang "Penetapan Tersangka" Pembunuh Mirna

29 Januari 2016   16:26 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:35 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lebih dari tiga pekan Polisi berjibaku dengan mencari data, fakta yang memperkuat siapa yg membunuh Mirna. Dengan memanggil dan mendengarkan belasan saksi, meski telah memiliki 4 bukti yang kuat untuk menetapkan dan menyeret tersangka pembunuh Mirna kali ini polisi nampak sangat hati-hati;

  1.  Supaya nantinya jika sudah ditetapkan sbg tersangka tidak ada lagi celah untuk mengelak.
  2.  Terlihat dengan sengaja mengulur waktu untuk melihat psikologis pelaku yg sesungguhnya.
  3.  Masyarakat dapat turut serta mengamati dan menilai secara transparan siapa pembunuh yang  sesungguhnya.

Sebagai masyarakat awam yg menganut azas praduga tak bersalah, jadi heran dari begitu banyak saksi yang di panggil dan di mintai keterangan oleh polisi mengapa Jessica lah yang menunjukkan  perilaku dan tindakan yang paling berbeda dibanding saksi2 yg lain sehingga tidak dipungkiri hal itulah yg memaksa masyarakat mempertanyakan "kenapa" sehingga jadi aneh jika dia mengeluhkan banyak yg menyudutkannya, meski itupun juga tidak dibenarkan. Beberapa hal yang terlihat beda sehingga mengundang komentar dan penilaian masyarakat yang kurang menguntungkan untuk Jessica :

  1. Kenapa harus memesankan minuman terlebih dahulu meski temannya belum datang, jeda waktunya cukup lama ( jika alasan u mentraktir, bisa ko sblmnya tinggal bilang ke kasir nanti meja no sekian  yg bayar saya )
  2. Yang perlu dipertanyakan atau mungkin belum terungkap di publik, apakah selama minuman terhidang  dia tidak pernah meninggalkan meja (ke toilet misalnya )
  3. Alasannya membuang celana yg  dipakai saat kejadian membuat tanda tanya besar "kenapa"
  4. Dari pertama kali memberikan kesaksikan mengapa harus di dampingi pengacara ( pdhl bukan tersangka)
  5. Mengapa begitu cepat reaksi pengacaranya mempertanyakan hasil outopsi dan perlu polisi untuk mengulang?
  6. Mengapa begitu reaktif melaporkan ke Komnas Ham atas perlakuan Polisi padanya, bukannya dia bisa langsung menolak atau tinggal bilang saja ke media yg slalu menungguinya dan bukannya telah di pasang cctv disetiap sudut?
  7. Mengapa justru sibuk mendatangi kantor media padahal menurut sang pengacara dia depresi.
  8. Dari cara bicara dan raut wajahnya kurang menunjukkan empaty atas kehilangan temannya, mungkin inilah beberapa hal yang membuat publik menilai kurang menguntungkan utuk Jessica.

Ada dua kemungkinan yang di sangka tersangka ;

  1. Dia memang pelaku sesungguhnya, jika benar maka tak ada kata lain akuilah dan segeralah bertaubat selagi masih di dunia.
  2. Dia bukan pelakunya maka siapkan bukti yang konkrit, valid dan logis sehingga kuat untuk menyanggah kalau memang tidak melakukan.

Semoga tidak perlu menunggu waktu yang lebih lama lagi, polisi sudah mau dan berani menetapkan tersangka pembunuh Mirna sehingga masyarakat tidak perlu berspekulasi.

Salam dan doa kami semoga keluarga Mirna diberi kekuatan. Amiin.

Yuni As. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun