3. Menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran secara nyata dengan menggunakan contoh benda konkret
Pada tahapan ini, guru selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam menjawab lembar soal dengan memahami bahwa bilangan pecahan tersebut termasuk bagian dari benda konkret seperti buahan.Â
Potongan jeruk lemon itu mewakilkan bentuk potongan setengah dan seperempat dari satu buah jeruk lemon. Guru dapat menuliskan potongan jeruk itu ke dalam bilangan pecahan yaitu 1/2 Â dan 1/4.
4. Melakukan perbandingan dan mencari penyelesaian cara termudah untuk memahami materi kepada peserta didik.
Setelah melalui dari beberapa langkah, maka ditemukanlah garis besar bahwa penggunaan benda konkret ini bisa memudahkan siswa dalam memahami bilangan pecahan dari yang mulainya abstrak menjadi nyata.
5. Menentukan hasil dari penyelesaian masalah
Tahap akhir ini, guru menentukan hasil dari setiap kegiatan  pembelajaran siswa mengalami peningkatan hasil belajarnya. Hal ini disebabkan pembelajaran yang bermakna yang diberikan siswa memudahkannya dalam mengenal bilangan pecahan secara sederhana.
      Â
          Pendekatan PMRI melalui benda konkret ini memudahkan siswa saat mengenal dan memahami bilangan pecahan secara sederhana. Namun, pada kenyataannya guru belum menggunakan benda konkret ini untuk membantu siswa dalam memahami konsep bilangan pecahan. Oleh karena itu, pendekatan PMRI ini mengupayakan setiap pembelajaran matematika selalu dihubungkan dengan dunia nyata agar pembelajaran lebih bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H