Rahasia kesuksesan Abang Adek berasal dari keseriusannya memadukan dua unsur favorit ke dalam satu piring: cabai dan mie instan.Â
Warga Indonesia umumnya menyukai makanan pedas. Karena itu banyak warung makan atau restoran yang menjual rasa pedas sebagai menu unggulannya. Sementara itu, mie instan dengan merek dagang Indomie merupakan makanan favorit yang tersedia di mana-mana.Â
Maka ketika rasa pedas dan Indomie menyatu dalam sebuah tempat makan, sudah pasti tempat itu akan ramai dikunjungi pelanggan.
Kemudian kalau membahas mengenai Indomie pedas, popularitas tertinggi diraih oleh Warung Indomie Abang Adek. Hal ini terbukti saat melakukan pencarian di Google dengan kata kunci "Indomie pedas," maka Warung Indomie Abang Adek merupakan satu-satunya tempat makan Indomie pedas yang muncul pada halaman pertama.
Tentu popularitas tersebut tidak diraih dengan mudah. Warung Indomie Abang Adek sudah mulai berjualan sejak tahun 1996, diawali dengan warung tenda sederhana di trotoar depan rumah kost.Â
Sejak awal, Warung Indomie Abang Adek selalu menawarkan tambahan cabai kepada setiap pelanggannya. Ada yang menolak, namun ternyata lebih banyak yang menerima tawaran tersebut.Â
Pelanggan yang memesan Indomie pedas pun ternyata semakin banyak. Dari situ Sartono, pemilik Warung Indomie Abang Adek, terus mengembangkan cabai racikannya menjadi lima level yaitu: pedas sedang (10 cabai), pedas (25 cabai), pedas garuk (50 cabai), pedas gila (75 cabai) dan pedas mampus (100 cabai).
Informasi tentang Warung Indomie Abang Adek pun semakin meluas. Tempat ini kemudian banyak dikunjungi dan diliput oleh media, blogger, vlogger baik lokal maupun mancanegara.Â
Bahkan sudah banyak dibuat video "Indomie Abang Adek Challenge" oleh berbagai vlogger untuk menunjukkan apakah mereka sanggup menghabiskan Indomie dengan level pedas mampus.