Rintikan hujan mengguyur pos pendakian. Aku Zeeana Putri dan kawanku Laila Firdausi, Muhammad Sauqi juga Ahmad Pratama. Kami berempat setengah basah karena guyuran hujan. Jarum jam menunjukkan pukul 3 sore. Kita beranikan tuk melanjutkan perjalanan. Tiba dipos ke 4 yang menjadi pos terakhir. Hujan sedikit demi sedikit mereda. Ternyata di Puncak Bayangan orang berlalu lalang mendirikan tenda tuk beristirahat. Aku dan ketiga temanku sampai saat matahari sudah mulai terbenam.
"La,sangat indah sekali bukan?", ucapku.
"Iya zee, sesuatu yang sulit digapai ternyata paling indah untuk dinikmati", jawab Laila.
Sauqi dan Tama mendirikan tenda, aku dan Laila yang memasak.
"Nah ini gaiss, yok makan", ajakku
"Udah jam setengah 6 persiapan sholat Maghrib,tapi ini diberesin dulu", ucap Tama.
Dimanapun kita berada hendaknya ingat kewajiban sebagai seorang muslim. Selesainya, kita kembali ke atas matras yang sudah tersedia. Tak lupa api unggun menemani. Semakin malam semakin indah. Bintang-bintang bertaburan, disertai rembulan menambah kecantikan langit malam. Setelahnya Laila masuk ke tenda, ia tertidur, mau tak mau aku harus tidur. Tiba-tiba terdengar suara di depan tenda. "Hei ngapain kamu", ucapku menghampiri
"Kok gak tidur, masih jam satu.", jawabnya sambil menuangkan air ke dalam gelas.
"Aku terbangun tadi ada suara, eh taunya kamu",ucapku.
Ternyata suasana gunung tidak menyeramkan seperti di bayangkan. Tama menghampiriku duduk di pinggiran yang tak jauh dari tenda.