Ekonomi Islam mencakup tujuan, prinsip, serta karakteristik utama yang membedakannya dari sistem ekonomi konvensional. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari materi tersebut:
1.Tujuan Ekonomi Islam:
  - Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah, yang berarti kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini dicapai melalui tatanan kehidupan yang baik, terhormat, dan seimbang.
  - Tujuan ini tidak hanya mencakup aspek mikro, seperti individu dan keluarga, tetapi juga aspek makro, yakni ekonomi global dengan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kesetaraan.
2.Prinsip dan Karakteristik Ekonomi Islam:
  - Nilai-nilai dasar yang membentuk ekonomi Islam adalah Tauhid (keesaan Tuhan), Adl (keadilan), Khilafah (perwalian manusia atas bumi), Nubuwwah (kenabian), Takaful (jaminan sosial), dan Ma'ad (kebangkitan dan ganjaran).
  - Ekonomi Islam menekankan moral dan etika sebagai dasar yang penting dalam aktivitas ekonomi, yang memandu para pelaku ekonomi untuk bersikap adil, jujur, serta tidak merugikan orang lain.
3.Pilar Ekonomi Islam:
  - Akhlak : Perilaku yang baik dan etis sangat ditekankan dalam bisnis dan aktivitas ekonomi, di mana pelaku ekonomi harus berperilaku sesuai dengan prinsip itqan (tekun) dan ihsan (profesional).
  - Kepemilikan ganda : Sistem ini mengakui berbagai jenis kepemilikan, seperti kepemilikan pribadi, kepemilikan bersama, dan kepemilikan negara, berbeda dengan kapitalisme yang hanya mengakui kepemilikan pribadi.
  - Kebebasan bertindak : Islam memberi kebebasan bertindak dalam ekonomi selama tidak bertentangan dengan syariah.
  - Keadilan sosial : Berbeda dengan donasi atau charity dalam ekonomi konvensional, dalam Islam, terdapat hak orang lain dalam setiap harta yang dimiliki, yang mengharuskan distribusi kekayaan yang adil.
4.Paradigma dan Teori Ekonomi Islam:
  - Ekonomi Islam dilandasi oleh aqidah (keyakinan agama) yang kuat, yang berfungsi sebagai fondasi dari seluruh struktur ekonomi. Ini membentuk kerangka untuk syariah dan akhlak yang mengatur interaksi ekonomi, serta memastikan bahwa semua aktivitas ekonomi berpedoman pada nilai-nilai Islam.
  - Khilafah menekankan tanggung jawab manusia dalam memakmurkan bumi dan menjaga kesejahteraan, sedangkan Nubuwwah menyiratkan kepatuhan terhadap petunjuk moral dan agama yang diberikan oleh para nabi.
  - Takaful atau konsep jaminan sosial menekankan solidaritas antar sesama manusia, sehingga masyarakat bertanggung jawab untuk saling membantu.
Kesimpulan:Ekonomi Islam menempatkan aqidah sebagai fondasi dasar, yang ditopang oleh syariah dan akhlak, sehingga membentuk prinsip-prinsip yang kokoh untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi secara etis dan berkelanjutan. Ini juga menjadi solusi bagi tantangan ekonomi global yang sering kali tidak memperhatikan aspek keadilan dan moralitas.
Sistem ekonomi Islam memberikan pendekatan komprehensif yang menekankan keseimbangan antara duniawi dan spiritual, individu dan sosial, serta mengintegrasikan aspek moral dan etika dalam kegiatan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H