Mohon tunggu...
Niken Ambar Irawan
Niken Ambar Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

toleransi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan

18 Juli 2013   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:21 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melepas semilir bayu selaras merengkuh hangatnya sang bayu. Esensi nirwana menyelusup lembut tak terbendung. Kefakiran yang membelenggu lamat-lamat terisi. Belum penuh, tak kan pernah penuh. Estetika penuh layaknya menjerembabkan. Dahaga... dahaga yang hampir tersungkur. Seiring rima syahdu pun mulai terpuaskan. Yang ada tinggallah kerinduan... kerinduan.. kerinduan.. hampir tak berjejak... tak bertepi... Titik klimaks siap bertemu... Tak takut lagi... tak kan pernah takut... Hanya siap menunggu... menunggu.. Menunggu dengan penuh kerinduan By: LontarTimur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun