Makassar. Menyongsong diterapkannya pola hidup baru bagi masyarakat, Hj Liestiaty F Nurdin sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) berharap agar orang tua mengambil peran penting dalam melindungi keluarga. Terutama terhadap virus corona yang menghantui masyarakat karena diyakini belum ditemukan vaksinnya di seluruh dunia.
Menurutnya, Ibu berada di garda terdepan jika berbicara mengenai keluarga. Namun demikian, Bapak pun harus mengambil perannya agar anak-anak terlindungi.
"Jadi memang peran Ibu sangat penting, bagaimana memberitahukan, menyampaikan ke anak-anaknya dengan cara yang lebih ringan, dalam bentuk permainan atau gimana, supaya mereka mau memakai masker", ungkapnya di Rumah Jabatan Gubernur SulSel, Rabu (10/06/20).
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar itu menyebut bahwa untuk menghadapi anak-anak dibutuhkan metode khusus. Sebut saja kata dia, tatkala ingin menyuruh anak berusia 2 atau 3 tahun untuk memakai masker, kerap kali mengalami kendala.
"Pada anak-anaklah sangat susah. Bagaimana anak umur 2 tahun 3 tahun disuruh pakai masker, kan susah", kata Lies.
Perlindungan akan bahaya COVID-19 sangat diperlukan dengan menjalankan protokol kesehatan. Tak hanya selama berada di rumah, Lies menghimbau agar orang tua mengurungkan niatnya untuk membawa serta anak-anaknya ke tempat keramaian.
"Saya minta agar tidak dulu membawa anaknya ke tempat-tempat keramaian. Melindungi anaknya, kalau bisa dirumah aja dulu sampai betul-betul aman", imbuhnya.
Selama berada di rumah, anak-anak dan seluruh anggota keluarga mendapat asupan makanan bergizi. Lies mengingatkan agar makanan yang disajikan memenuhi syarat bergizi dan berimbang yang mana seringkali disosialisasikan pihaknya melalui program "Isi Piringku".
Kembali dirinya menegaskan bahwa Ibulah yang berada di urutan nomor wahid dalam upaya memproteksi keluarga dari serangan COVID-19. Mengajarkan serta membimbing cara mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
"Tiap hari mungkin mengajarkan kepada anak-anak mereka supaya tidak terpapar oleh COVID-19 ini, yaitu dengan selalu mencuci tangan, menjaga kebersihan. Dan Saya tekankan, peran Ibu memberikan makanan-makanan sehat kepada keluarganya", tegas dia.
Selain itu, selama masa pandemi COVID-19 tugas-tugas guru digantikan oleh para Ibu dan Bapak di rumah. Membuat tingkat stres orang tua cenderung meningkat.
"Kesabaran betul-betul dibutuhkan oleh orang tua yang ada di rumah. Ibu dan Bapak harus ekstra sabar ya, bagaimana pun anak-anak kita butuh bimbingan, butuh perlindungan", pungkasnya.
Dia yang juga Bunda PAUD Sulsel, heran dengan fenomena belakangan ini. Di mana banyak anak-anak terpapar virus corona di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan SulSel pada khususnya.
"Saya juga kaget melihat kenyataan, tadinya Saya pikir anak-anak tidak terpapar. Tapi ternyata, kalau dilihat dari data, ada 180-an lebih anak-anak yang terpapar", paparnya.
Itu terjadi selama era awal pandemi COVID-19 hingga kini. Dimasa New Normal nanti, perhatian lebih ditingkatkan lagi karena kehidupan akan kembali layaknya masa normal, namun protokol kesehatan sekali lagi dia ingatkan untuk tetap dipatuhi. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H