Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rizal Momo Kantongi THR Liestiaty F Nurdin Usai Kunjungi Rujab Gubernur SulSel

21 Mei 2020   08:03 Diperbarui: 21 Mei 2020   08:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Video: Rizal saat dibully berujung pemukulan oleh oknum remaja di Kabupaten Pangkep (21/05/20).

Makassar. Ada yang menarik perhatian publik saat Rizal bertandang ke Rumah Jabatan Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan) pada Selasa, 19 Mei 2020. Anak yang akrab disapa Momo itu diberikan selembar amplop putih oleh Hj Liestiaty F Nurdin, tak lain adalah Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi SulSel.

Rupanya telah diisinya uang tunai oleh Lies ke dalam amplop itu. Selanjutnya diserahkan tatkala Momo sedang asyik berbincang dengan Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah di ruang utama gedung yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Makassar tersebut.

"Iya sih, waktu itu spontan saja. Dikasi tau kalau nak Rizal sudah tiba di Rujab, Saya ambil amplop yang sudah Saya siapkan sejak mendengar anak kita ini dibully di kampungnya", ungkap Lies saat ditanya terkait amplop itu, Kamis (21/05/20).

Kembali menyampaikan kepada AMBAE bahwa sedekah itu sekaligus THR (Tunjangan Hari Raya) kepada Momo. Berhubung Hari Raya Idul Fitri 1441 H sudah di depan mata, lazim bagi masyarakat Indonesia, lebaran rasanya tidak lengkap kata dia tanpa THR.

"Semacam THR untuk anak kita yang sudah dibully. Kasihan ya, Rizal ini anaknya rajin, ulet dan pekerja keras, harusnya mereka yang mem-bully itu menjadikannya contoh ya, bukan malah dikasari begitu", kata Lies dengan nada sendu yang berbicara via telepon.

Bagi Lies, beraktifitas menjual jalangkote seperti dilakukan Rizal bukan sebuah aib. Disitulah kata dia, tampak sebuah perjuangan yang tidak semua orang bisa melakukannya.

Terlebih dengan era serba canggih, berbicara milenial dan kekinian, Lies berpesan agar generasi saat ini tidak melupakan eksistensinya membantu orang tua. Membalas jasanya tidak cukup dengan apapun, namun minimal ada upaya nyata yang lahir dari dalam lubuk hatinya sebagai anak.

Screenshot Video: Rizal saat dibully berujung pemukulan oleh oknum remaja di Kabupaten Pangkep (21/05/20).
Screenshot Video: Rizal saat dibully berujung pemukulan oleh oknum remaja di Kabupaten Pangkep (21/05/20).
"Bisa tanya-tanya orang tua kita, bagaimana perjuangan mereka dulu. Dan bisa juga kita bercermin orang-orang di sekitar kita, karena usahanya yang ikhlas mampu membahagiakan kedua orang tuanya, Saya pribadi dan Bapak sangat prihatin dengan apa yang dialami Rizal", paparnya.

THR menurutnya tidak harus dengan nilai yang besar. Hal itu disampaikan saat ditanya besaran THR yang diberikan kepada Momo.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian yang seperti itu. Untuk sekolahnya nak Rizal, pak Gubernur Saya kira sudah memberinya beasiswa, mudah-mudahan jadi anak sukses kelak", tandasnya.

Momo, nama yang melekat pada Rizal diduga karena postur tubuhnya yang terbilang gemuk dari anak sebayanya. Dia dibully sekelompok oknum di Kabupaten Pangkep, daerah dimana Rizal bermukim.

Atas perlakuan itu, ditambah video yang viral hingga tiba di meja Gubernur SulSel, membuat Nurdin Abdullah mengundangnya ke Rujab Gubernur SulSel. Kemudian menyerahkan kepada Momo, beasiswa tiga tahun serta sebuah motor listrik persembahan Koran Sindo Makassar.

Momo anak dari pasangan Muzakkir dan Dahlia. Lanjut dikatakan Lies, PKK SulSel dan dirinya secara pribadi mengecam tindakan bully tersebut, dia berharap pelakunya dihukum sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

"Ini sebenarnya warning untuk semua orang. Jangan memandang enteng sesama kita dan jangan merasa lebih hebat, sementara kita lupa ada Tuhan Yang Maha Kuasa, menentukan semua rencana kita", tutup Lies. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun