Gowa. Dua unit Rumah Layak Huni (Rulahu) diterima warga Kabupaten Gowa dari Pusat Kemanusiaan SulSel (Sulawesi Selatan) AMCF (Asia Muslim Charity Foundation). Diserah terimakan dalam suasana sederhana dari Muh Syahrur selaku Koordinator Lapangan AMCF di Kabupaten Gowa, Selasa (19/05/20).
Turut mendampingi dari AMCF diantaranya Penanggung Jawab Bidang Kesehatan, Muh Yusri Wahyudi dan Regional Administrator, Khaeruddin serta Camat Barombong, Anwar Asru yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Desa Moncobalang.
Kepada AMBAE, Rabu malam (20/05/20), Khaeruddin menyampaikan bahwa AMCF melaksanakan program sosial kemanusiaan dengan menyasar kaum dhuafa. Dhuafa penerima selama ini menempati Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni)
"Ini bentuk komitmen AMCF kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan juga Kabupaten Gowa untuk membantu visi misinya dalam penyediaan Rumah Layak Huni. Diberikan kepada warga yang memang layak yaitu dhuafa", jelas Khaeruddin.
Lanjut dia, selain Gowa, Kabupaten Sinjai juga akan menerima empat unit dan dua unit lainnya untuk Kota Makassar. Hanya saja penyerahannya untuk 6 unit itu belum dilaksanakan.
"Baru dua selesai kita bangun dan kita serahkan yakni di Gowa. Pertama di Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong dan yang kedua itu di Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu", jelasnya.
Adapun pengerjaannya memakan waktu 12 hari kerja, Khaeruddin berharap sisanya selesai pasca Idul Fitri 1441 H. Pihak AMCF tetap memberlakukan protokol kesehatan karena proses pembangunannya dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.
"Suhu tubuh para Pekerja dan Tim Kemanusiaan kita cek sebelum bekerja. Begitu juga mencuci tangan dan tidak berkerumun, Alhamdulillah semua sehat hingga selesai pekerjaan", tutur Muh Yusri Wahyudi.
Nyomba Daeng Nassa, penerima Rulahu di Desa Moncobalang berterima kasih dengan bantuan tersebut. Tak hanya karena rumahnya yang memprihatinkan, kehidupan ekonominya pun terbilang jauh dari standar yang hanya menggantungkan hidupnya dari anaknya, Nafsa Daeng Minne yang telah menjanda.
"Tarima kasi jai dudu pak! Tenamo kungisseng apa poeng ero kukana, sanna sukkuru'ku", kata Daeng Nassa dalam dialeg berbahasa Makassar.