Makassar. Keberhasilan menangani virus corona bergantung beragam hal. Bagi warga terdampak COVID-19, Pemerintah bersama swasta terus menyalurkan sembako dan peralatan medis.
Sementara untuk penanganan pasien, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov SulSel) menginisiasi penyediaan hotel representatif bagi para ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan OTG (Orang Tanpa Gejala).
Hotel Swiss-Belinn Makassar menjadi salah satu yang disiapkan Pemprov guna menampung pasien COVID-19. Pemprov menyebutnya Rekreasi Duta COVID-19.
HM Nurdin Abdullah selaku Gubernur SulSel mengatakan, dibanding membeli ventilator yang harganya mencapai 1 Milyar Rupiah setiap unitnya, maka lebih baik menyediakan tempat karantina dengan fasilitas yang nyaman.
"Lebih baik kita siapkan tempat nyaman di hotel untuk ODP, PDP dan OTG. Daripada kita beli ventilator, harganya 1 Milyar, itu untuk 1 unit saja", tegasnya saat mengunjungi Hotel Almadera Makassar, Senin (04/05/20).
Dengan begitu, pasien dapat menjalani karantina minimal 14 hari sesuai masa inkubasi virus corona. Dampak positifnya, pasien tidak kemana-mana karena berada di satu tempat yang diawasi ketat.
"Dari situ, pasien jalani karantina 14 hari agar kembali negatif. Nanti kalau sudah keluar imunnya sudah kebal", jelas Nurdin Abdullah.
Keyakinannya diperkuat dengan sejumlah dukungan yang diberikan kepada pasien selama karantina. Di samping fasilitas standar hotel berbintang, pasien diberi asupan gizi seimbang.
"Terima kasih Ibu Ketua PKK SulSel karena membantu menyediakan makanan bergizi dan seimbang untuk Saudara-saudara kita yang diinapkan di hotel. Jadi Ibu Gubernur itu memesan khusus lewat catering", tutur dia.
Adapun fasilitas di hotel yang bisa digunakan pasien yakni ranjang dan kasur yang nyaman, ditambah menu makanan bergizi dari PKK SulSel. Termasuk akses Wi-Fi dengan kapasitas bandwidth besar dan kecepatan akses yang kencang.