Lanjut dikatakan Sri bahwa kebersihan harus dimulai dari diri sendiri. Gerakan membawa thumbler merupakan langkah kecil tapi memiliki dampak luar biasa.
Di sepanjang jalan yang membentang dari Utara ke Selatan di desa itu, Sri bersama seluruh relawan memungut sampah plastik. Sedangkan sampah berupa daun dan ranting kayu cukup dikumpulkan saja.
Sampah plastik kemudian diangkut kendaraan truk yang disupport Dinas Lingkungan Hidup. Menariknya lagi, puluhan murid SD Inpres Tamaona serta masyarakat setempat ikut terlibat dalam aksi tersebut.
Pembersihan berakhir hingga ujung Selatan desa sejauh kurang lebih 3 Kilometer. Dimana seluruh partisipan WCD 2019 berkumpul di SD Inpres Paranga dan mengajak jajaran sekolah itu turut berperan aktif mengurangi penggunaan plastik. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H