Bantaeng. Satu lagi inovasi lahir di Tanah Tua (Butta Toa) Kabupaten Bantaeng yakni TEMANTA. Digagas Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantaeng, inovasi ini melibatkan anak.
Adalah Fiqih Luhulima, Reformer inovasi ini. Dia saat ini menjabat Kepala Bidang Promosi Dispar Bantaeng, mencoba menghadirkan peluang bagi anak Bantaeng untuk menikmati dan memahami wisata sejarah dan budaya yang ada di Bantaeng melalui proyek perubahan tersebut.
"TEMANTA atau temanta', singkatan dari Wisata Edukasi Marina Terpadu. Merupakan pembuatan paket wisata edukasi yang diperuntukkan bagi anak usia dini dan anak sekolah di tingkat pendidikan dasar", beber Fiqih.
Lanjut dijelaskan ada dua paket wisata yang ditawarkan. Pertama berupa paket wisata perjalanan bagi anak usia dini.
Kegiatannya mencakup pengenalan alam sekitar, pendidikan karakter, pemanfaatan limbah dan pengenalan profesi atau permainan.
Sementara paket kedua berupa paket wisata bagi anak di tingkat pendidikan dasar. Pada paket ini, anak akan mengikuti perjalanan wisata, nantinya dikenalkan padanya sejarah Bantaeng (wisata sejarah) yang berakhir di Pantai Marina.
Untuk itu, Fiqih mengundang sejumlah guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) untuk melihat langsung calon lokasi yang akan dikembangkan menjadi wisata edukasi.
Mereka difasilitasi bus, dari Kantor Dispar Bantaeng menuju Pantai Marina Bantaeng di Desa Baruga, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng dan langsung melakukan observasi lapangan, Kamis (12/09/19).
Beberapa area di destinasi wisata itu sedianya disiapkan sebagai lokasi pengembangan paket wisata TEMANTA. Usai observasi, peserta mengikuti diskusi, sharing serta mendapatkan bekal ilmu pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat di Gedung Baruga Kr Latippa Pantai Marina Bantaeng.
Rahman Ramlan selaku Fasilitator dari Bonthain Institute dimandat sebagai pemandu untuk membedah TEMANTA. Disampaikan bahwa sebuah perencanaan ide inovasi yang berbasis kebutuhan pengguna (user) akan lebih memberikan jaminan keberlanjutan karena masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengembangan ide.
"Ini penting untuk dijadikan patokan bagi siapapun yang ingin melahirkan inovasi. Penting mendengar suara masyarakat (user) yang akan menjadi pelanggan dan pengguna layanan kita nanti", terang dia.
Pada diskusi itu, salah seorang guru sejarah SMP Negeri 1 Bantaeng menyampaikan apresiasinya. Menurutnya kehadiran TEMANTA akan memberi solusi pada penguatan pelajaran sejarah di sekolah.
"Saya menyambut gembira kehadiran TEMANTA karena akan membantu kami guru-guru memperkuat pelajaran sejarah. Anak-anak kita penting mengetahui dan memahami tempat dan situs bersejarah melalui kunjungan langsung ke destinasi yang ada di Bantaeng", ujarnya.
Guru lainnya dari PAUD, Andra berharap kehadiran TEMANTA menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan ramah bagi anak. Betapa tidak, untuk PAUD hingga jenjang pendidikan SD dan SMP bahkan SMA butuh lebih banyak praktek di lapangan untuk menyelaraskan materi yang didapatnya di bangku sekolah.
"Semoga anak-anak kami yang di pegunungan mendapat kesempatan menikmati paket wisata edukasi di Pantai Marina", tutur Andra.
TEMANTA lahir didasari besarnya biaya operasional dalam pengelolaan wisata Pantai Marina. Disamping itu, Dispar Bantaeng memandang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata khususnya retribusi belum maksimal.
H Subhan selaku Kadispar Bantaeng kemudian mengapresiasi ide inovatif yang dilahirkan jajarannya dalam rangka optimalisasi pengembangan destinasi wisata di ujung Timur Kabupaten Bantaeng itu.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi ini. Melalui proyek perubahan TEMANTA, kita berharap  seluruh potensi yang kita miliki di Pantai Marina dapat dioptimalkan", pungkasnya.
Pantai Marina Bantaeng memiliki sejumlah aset sekaligus destinasi yang saling terkait satu sama lain yakni kawasan pantai, penginapan berupa hotel, home stay dan cottage dilengkapi kolam renang, lapangan tenis, gedung pertemuan dan taman.
Ditambah lagi adanya kolam pemancingan, pasar moderen, Masjid, sentra kuliner, stage (panggung) pementasan serta kawasan ekowisata di sekitarnya yang akan memanjakan pengunjung berlama-lama menikmatinya. (AMBAE)
salam #AMBAE
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI