Hingga Selasa tengah malam, Wali bersama kedua orang tuanya masih dalam perjalanan dari Makassar menuju Bantaeng. Dan bisa jadi kata Wali, ada lagi jama'ah lainnya yang mengalami hal sama.
"Kami berangkat dengan kendaraan pribadi dan masih di perjalanan", ujarnya.
Terpisah, Kepala Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng, Syamsul kepada AMBAE melalui pesan WhatsApp meyakinkan jika jama'ah yang tiba di Balai Kartini Bantaeng sejumlah 195 orang.
"195, iye' (iya/betul)", jawab Syamsul saat ditanya terkait jumlah jama'ah yang tiba di Balai Kartini Bantaeng dan kesemuanya satu rombongan tanpa ada yang dijemput terpisah.
Sementara Kepala Seksi PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) Kantor Kementerian Agam Kabupaten Bantaeng, H Muhammad Tahir tidak menggubris pertanyaan yang dilayangkan AMBAE via WhatsApp.
Meski begitu, seluruh jama'ah tiba selamat di gedung tersebut. Begitu pun orang tua Wali meski relatif terlambat.
Pengambilan paket air Zam-zam dan buah kurma diwakilkan oleh Wali. Sedang sebagian jama'ah lainnya telah menuju ke rumahnya.
Di tempat itu pula, AMBAE dan ribuan penjemput menyaksikan ada dua jama'ah haji yang harus dilarikan ke rumah sakit.
Seorang perempuan menggunakan kursi roda dan diinfus dibawa menggunakan mobil ambulance. Satu orang lagi, laki-laki Lanjut Usia (Lansia) malah ditandu dan diinfus dibawa ke rumah sakit dengan ambulance berikutnya.
Andi Syamsul Awad (55), jama'ah yang juga Ketua Kelompok di rombongan itu menghaturkan terima kasih atas kesigapan Tim Medis sejak berangkat hingga tiba di Bantaeng.
Bahkan selama di Tanah Suci, Petugas Kesehatan paling berperan kata dia sehingga tidak ada kendala berarti ditemui jama'ah.