Jika itu tercapai, Rahman meyakini program dan kegiatan yang direncanakan di sebuah instansi atau OPD (Organisasi Perangkat Daerah) akan berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak lagi mengandalkan kinerja pada pejabat tertentu saja, sedang pejabat yang membidangi secara khusus malah acuh tak acuh karena merasa tidak mampu.
"Design Thinking yang kita jabarkan dan aplikasikan pada Staf Litbang Bappeda ini berupa Asset Based", tutur dia.
Suryadi, salah seorang staf menyampaikan bahwa pelatihan dengan metode Design Thinking yang diikutinya itu mampu membuka cakrawala berpikirnya dalam memahami persoalan yang ada sebelum memberi solusi.
"Salah mendiagnosa masalah akan berakibat pada lahirnya solusi tidak tepat", paparnya.
Hal senada disampaikan staf lainnya. Aliah berpesan agar aplikasi dari pembelajaran tersebut dapat dijalankan berkala dan berkesinambungan. Menurutnya, secara signifikan kemampuan dirinya dan rekan-rekannya niscaya akan terus meningkat.
Sebelumnya, Dimyati Nongpa selaku Kepala Bappeda Bantaeng mengatakan bahwa institusi yang dipimpinnya itu harus menjadi garda terdepan dalam mendorong tumbuhnya inovasi di daerah.
"Kita harus jadi teladan bagi OPD lain dalam berinovasi. Ini kesempatan baik kita untuk belajar metode baru dalam mengembangkan inovasi yang betul-betul dapat diimplementasikan", tegasnya.
Dimyati Nompa berharap agar inovasi yang dihasilkan tidak hanya menjadi literatur seperti skripsi pada umumnya.
Kendati dokumen dan administrasi penting, implementasi dari sebuah dokumen dan konsep tak kalah pentingnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi mensejahterahkan masyarakat. (AMBAE)
salam #AMBAE