Liestiaty F Nurdin yang juga adalah Ketua Tim Penggerak PKK SulSel pada Rabu pagi (28/08/19) menghadiri Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kota Makassar.
Makassar. Isteri Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HjDi gedung yang masih satu kompleks dengan Rumah Jabatan Gubernur SulSel itu digelar pameran oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura SulSel yamg dikerja samakan dengan Tim Penggerak PKK SulSel.
Sejumlah produk makanan olahan pangan lokal non beras dari 24 Kabupaten/Kota dipamerkan diantaranya dange, abon kuda dan teng-teng.
Lies, sapaan akrab Ketua PKK SulSel menghimbau Ibu-ibu agar memanfaatkan penggunaan makanan olahan pangan untuk mengentaskan stunting khususnya di SulSel. Betapa tidak kata dia, dengan B2SA kebutuhan gizi akan terpenuhi.
"Ibu-ibu harus mengajarkan B2SA kepada yang lain supaya tidak terjadi lagi stunting. Jangan sampai masyarakat semakin terbiasa dengan makanan jadi seperti mie instan", tegasnya.
Dengan begitu, stunting yang telah menjadi isu nasional dapat ditekan presentasenya terutama di kalangan anak-anak.
Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi masif dan berkesinambungan. Penggunaan makanan olahan pangan lokal menurutnya harus terus dibudayakan.
Tak hanya di acara tertentu saja. Namun Ketua PKK SulSel berharap agar setiap kegiatan sudah disiapkan seperti makanan dari umbi-umbian, pisang dan buah yang banyak tumbuh dan bisa diolah.
"Di daerah kita banyak tumbuh bahan pangan  lokal yang bisa diolah menjadi makanan B2SA. Ayo Ibu-ibu kita budayakan disetiap kegiatan menghadirkan makanan khas daerah kita", pungkasnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura SulSel, Hj Fitriani mengatakan bahwa kegiatan yang dikemas berupa lomba itu sangat penting dilaksanakan sebagai ajang untuk mengedukasi masyarakat.
"Lomba ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penerapan prinsip B2SA", ujarnya.