Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Kompak", Pemkab Bantaeng Lakukan Konsultasi Penyusunan District Action Plan

22 Agustus 2019   14:40 Diperbarui: 22 Agustus 2019   14:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmar Djalil memaparkan metode implementing dan mentoring yang diterapkan KOMPAK (22/08/19).

Bantaeng. Memasuki fase kedua Program KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) tahun 2019-2022 di Kabupaten Bantaeng, digelarlah Pertemuan Koordinasi Tim KOMPAK dan Konsultasi Penyusunan District Action Plan (DAP) Kabupaten Bantaeng, Kamis (22/08/19).

Dilangsungkan di Hotel Ahriani Bantaeng, kegiatan itu dijadwalkan berlangsung hingga Jum'at besok, 23 Agustus 2019. Dimana telah dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin.

Menghadirkan sejumlah pejabat teras daerah ini, diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah, H Hartawan Zainuddin, beberapa perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) serta Camat dan perwakilan instansi vertikal seperti Kementerian Agama.

Ahmar Djalil selaku Provincial Manager KOMPAK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) mengatakan bahwa peserta pertemuan merupakan orang-orang yang didelegasikan berdasarkan Keputusan Bupati Bantaeng.

Beberapa diantara peserta merupakan orang baru bergabung ke dalam Tim Koordinasi Pelaksana Program KOMPAK Kabupaten Bantaeng Tahun 2019-2022.

"Mungkin ada anggota Tim Teknis yang baru karena ada yang pindah dari OPD satu ke yang lainnya. Makanya perlu kita refesh dan menyesuaikan SK Bupati", tutur Ahmar.

Lebih lanjut kata Ahmar, penyesuaian juga serta merta harus dilakukan terhadap sektor mana saja yang akan menjadi sasaran implementing KOMPAK di Bantaeng.

"Dulu di fase pertama KOMPAK, kita lakukan pendekatan project. Sekarang melalui pendekatan tema sektor", jelasnya.

Jika dulu kata dia, semua sektor digarap mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, sampai ke sektor kependudukan. Di fase kedua mengerucut pada sektor tertentu saja sesuai hasil assestment KOMPAK bersama Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Dari sektor sasaran itu, satu diantaranya diterangkan bahwa KOMPAK saat ini semakin intens menyasar komoditi rumput laut dan kopi pada sektor kelautan dan perkebunan.

Wabup Bantaeng (tengah) membuka pertemuan koordinasi Tim KOMPAK.
Wabup Bantaeng (tengah) membuka pertemuan koordinasi Tim KOMPAK.

"Sampai saat ini sudah ada beberapa proses kita lalui. Ini terkait bagaimana intervensi kami terhadap kegiatan tersebut untuk menjadikannya sebagai piloting", bebernya.

Menanggapi itu, Sahabuddin yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bantaeng mengajak peserta pertemuan pro aktif untuk bisa memahami program KOMPAK. Seperti apa dan bagaimana langkah yang harus diambil, baik bagi mereka yang sudah lama maupun masih baru bergabung bersama KOMPAK.

"Manfaatkan sebaik mungkin pertemuan ini dalam rangka upaya kita semua mengambil bagian meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentu saja lawannya adalah menurunkan angka kemiskinan", imbuh Wabup Bantaeng.

Dia juga mengapresiasi penuh peran maksimal yang dipersembahkan KOMPAK sejak hadir di Bantaeng tahun 2017 lalu. Menurutnya KOMPAK telah berkontribusi banyak terhadap akselerasi dan percepatan pembangunan pada kota berjuluk Butta Toa (Tanah Tua) ini.

"Mari kita berkolaborasi dan memanfaatkan kehadiran KOMPAK sebaik-baiknya. Kehadiran KOMPAK sudah banyak membantu Pemda", pungkasnya.

Informasi dihimpun AMBAE, pertemuan serupa disiapkan dilaksanakan minimal 2 atau 3 kali dalam setahun. Dengan begitu akan diperoleh capaian yang diharapkan, termasuk untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi untuk kemudian didapatkan solusi penanganan.

Oleh Ahmar kembali dipaparkan jika koordinasi yang dibangun pihaknya itu dalam rangka menyamakan persepsi sekaligus langkah mentoring awal kepada OPD sebagai unit pelaksana teknis di lapangan terhadap program dan kegiatan.

Pada perjalanannya akan menghasilkan rumusan dokumen dari piloting tersebut. Ahmar menegaskan jika dokumen itu dapat diimplementasikan pada sektor maupun komoditi lainnya yang ada di Kabupaten Bantaeng.

Senada disampaikan Community Engagement Coordinator KOMPAK, Sarwansah Sahabuddin. Dia menerangkan metode mentoring yang diberikan KOMPAK diarahkan agar OPD bisa mandiri dalam menjalankan kegiatannya.

"Harapan kita, Pemkab Bantaeng dalam hal ini OPD terkait nantinya akan mandiri menjalankan program dan kegiatannya. Mentoring kita berikan lagi misalnya ada kendala", jelas Sarwan.

Sebagai gambaran, KOMPAK hadir di Bantaeng sejak 2017 dan menjadi fase pertama hingga akhir tahun 2018. Sementara fase out sekitar Juni 2022.

Pertemuan itu turut dihadiri Baharuddin Solongi selaku District Coordinator KOMPAK Bantaeng dan Azlim Fitra selaku Tenaga Ahli Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa. (AMBAE)

salam #AMBAE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun