Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lomba Takbiran, Ratusan Peserta Kumandangkan Takbir

5 Juni 2019   01:33 Diperbarui: 5 Juni 2019   01:45 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Bantaeng (tengah mengenakan baju putih) menyaksikan peserta Lomba Takbiran Keliling dan Lomba Miniatur Masjid (04/06/19).dokpri

Bantaeng. "Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, Laa ilaa haillallahu waallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd", merupakan bacaan Takbiran yang disunnahkan bagi seluruh kaum laki-laki dan perempuan beragama Islam untuk dilafadzkan sejak terbenamnya matahari di malam Idul Fitri hingga Imam menunaikan Shalat Ied pada 1 Syawal.

Kalimat yang sepintas diujungnya (Ilham) terdengar menyerupai nama Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin, oleh peserta Lomba Takbiran Keliling tingkat Remaja dan Anak-anak TPA dikumandangkan seakan tiada henti dari titik start hingga finish kembali di sekitar Tribun Pantai Seruni Bantaeng, Selasa malam (04/06/19).

Kalimat Takbir, Tahmid, Tasbih dan Tahlil ini memenuhi angkasa saat dilantunkan oleh kurang lebih 500 peserta dari 16 kontingen yang mengikuti 2 cabang Lomba Takbiran. Ditambah 14 kontingen pada Lomba Miniatur Masjid tingkat Kabupaten Bantaeng.

Peserta dilepas langsung Bupati Bantaeng didampingi Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin serta unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kemenag, H Muhammad Yunus, Kepala Rutan Klas IIB, Muhammad Ishak dan para Kepala OPD daerah ini.

Sebelumnya Bupati Bantaeng menyampaikan bahwa Lomba Takbiran Remaja dan Lomba Takbiran Anak-anak TPA serta Lomba Miniatur Masjid ini, didalamnya terkandung nilai yang sangat luar biasa untuk membangun dan menjaga silaturahmi serta kebersamaan.

Sambutan Bupati Bantaeng (kanan) sekaligus melepas peserta Lomba Takbiran Keliling dan Lomba Miniatur Masjid.dokpri
Sambutan Bupati Bantaeng (kanan) sekaligus melepas peserta Lomba Takbiran Keliling dan Lomba Miniatur Masjid.dokpri
"Ada nuansa kebudayaaan, aspek syiar Islam dan juga pemberian ruang bagi anak-anak kita untuk mempersembahkan kreatifitasnya melalui lomba yang kita adakan malam ini", ujar dia dalam sambutan lepasnya.

Ditambahkan jika lomba tersebut sedapat mungkin dijadikan ruang berharga untuk memotivasi yang lain untuk turut memberikan nilai positif terhadap daerah berjuluk Butta Toa (Tanah Tua).

"Semoga ada motivasi bagi yang lain karena ada ruang kreatifitas serta wadah silaturahmi untuk memupuk kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah antara Masyarakat, Pemerintah dan Organisasi Kemasyarakatan", imbuhnya.

Di kesempatan sama, dia menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak pengamanan baik TNI-POLRI maupun Sat Pol PP dan Dishub yang telah meluangkan waktu dan tenaganya menjadikan bulan suci Ramadhan 1440 H tetap kondusif.

Demikian halnya pelaksanaan lomba tersebut diharapkan dapat berjalan lancar dan tertib. Peserta menempuh rute yang ditentukan panitia di seputaran wilayah perkotaan.

Do'a bersama sebelum lomba dimulai.dokpri
Do'a bersama sebelum lomba dimulai.dokpri
Dari titik start bergerak menuju Jalan Seruni hingga Masjid Rahmatullah Tappanjeng, lalu ke Utara melewati Jalan Mangga. Berikutnya ke arah Timur di Jalan Manggis dan Jalan Elang.

Bergeser lagi ke arah Selatan melewati Jalan Merpati dan Jalan Kenanga. Hingga mencapai garis finis setelah melewati Jalan Teratai yang menjadi salah satu akses utama menuju Pantai Seruni Bantaeng sebagai ikon pariwisata terbarukan di daerah ini.

Sementara itu Panitia Lomba diwakili Sekretaris DPD BKPRMI (Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda, Pemuda, Remaja Masjid Indonesia) Kabupaten Bantaeng yakni Ustadz Hamzah meyakinkan jika pihaknya akan menilai seobyektif mungkin dan menghindari subyektifitas.

"Lomba Takbiran tingkat Remaja maupun tingkat Anak-anak TPA, kita nilai dari sisi  tajwid, lagu atau vokal, kostum dan kekompakan. Untuk Lomba Miniatur kita fokus menilai bahannya apakah paten atau daur ulang, kesesuaian masjid dan keindahan miniatur masjid", jelasnya.

Lomba yang dihelat selama kurang lebih 2 jam itu sempat membuat arus lalu lintas macet disepanjang rute dilewati. Terlebih tiap kontingen butuh waktu ekstra untuk melintas karena sebagian diantaranya adalah anak-anak sesuai pelajar SD (Sekolah Dasar). (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun