Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertama di SulSel, Konsep Michi-no-Eki Bakal Diterapkan Rest Area Bantaeng

22 Mei 2019   01:52 Diperbarui: 22 Mei 2019   02:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah meninjau produk yang dipasarkan di Rest Area Bantaeng/Dokpri

Bantaeng. Rest Area Bantaeng dalam waktu dekat akan mengadaptasi Michi-no-Eki. Merupakan suatu program ekonomi kreatif yang dikembangkan di negeri Sakura, Jepang dengan melibatkan petani lokal sebagai pelaku ekonomi. Hal itu mengemuka saat Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah berkunjung ke tempat itu, Selasa (21/05/19).

"Untuk Rest Area Bantaeng ini kita akan terapkan konsep Michi-no-Eki", ungkap Nurdin Abdullah.

Dia yang akrab disapa "NA" mengatakan jika beberapa Rest Area akan didorong pengembangannya oleh Pemprov SulSel. Starting pointnya dari Bantaeng untuk menjadi percontohan bagi daerahainnya di SulSel.

"Dibanding Rest Area yang akan kita bangun di Kabupaten Barru dan Jeneponto, tempat ini masuk kategori Mini Rest Area. Tapi starting pointnya mulai dari sini", tambah NA.

NA berharap packaging lebih diperbaiki lagi terhadap produk-produk yang ada di Bantaeng pada khususnya. Sehingga dapat dijual di Rest Area yang berlokasi di perbatasan Bantaeng-Jeneponto itu, tepatnya di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu.

Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah meninjau produk yang dipasarkan di Rest Area Bantaeng/Dokpri
Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah meninjau produk yang dipasarkan di Rest Area Bantaeng/Dokpri
Nantinya akan menjadi jembatan dalam menjawab persoalan yang dihadapi para petani. NA menjelaskan bahwa petani cenderung kesulitan mendapatkan pasar padahal pasar di Indonesia sangat banyak.


Bahkan orang luar negeri mengakui jika Indonesia adalah pasar empuk untuk mengadu nasib di sektor perekonomian. Untuk itu Rest Area dapat mengakomodir kebutuhan petani.

Lebih jauh dia mengarahkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk bisa menyiapkan pasar dan terminal sayur atau buah di Loka, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Ulu Ere dengan konsep sama di Rest Area Bantaeng. Menurutnya wisatawan akan senang berkunjung kalau tersedia oleh-oleh memadai untuk dibawa pulang.

"Tidak banyak daerah penghasil sayur dan buah potensial seperti Bantaeng. Beberapa daerah lainnya seperti Enrekang, Gowa dan Sinjai, kenapa tidak Bantaeng menjadi contoh", ujarnya.

Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin yang menerima kunjungan itu mencoba meyakinkan orang nomor satu di SulSel itu bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menyiapkan Rest Area Bantaeng sebagai pilot project di SulSel. Tentu dengan bimbingan Gubernur SulSel dan seluruh pimpinan OPD Pemprov SulSel.

"Kami harap bimbingan dan masukannya terhadap pengembangan Rest Area Bantaeng menjadi lebih baik lagi di masa mendatang", tuturnya.

Sesi wawancara bersama Gubernur SulSel (baju putih) dan Bupati Bantaeng (baju khaki) dengan Awak Media/Dokpri
Sesi wawancara bersama Gubernur SulSel (baju putih) dan Bupati Bantaeng (baju khaki) dengan Awak Media/Dokpri
Di kesempatan sama NA memboyong Konsulat Jenderal Jepang, Miyakawa, Ministry of Land Assistant Director, Infrastructure and Transport, Odagiri Kiyoshi dan Shoici Watanabe, Embassy of Japan in Indonesia, Tanaka Toshiyuki, serta beberapa Kepala OPD dan Pimpinan Perbankan meninjau Rest Area Bantaeng serta Sentra Pengolahan Kopi Banyorang yang ada di Kelurahan Banyorang, Kecamatan Tompobulu.


Menutup rangkaian kunjungannya, NA menegaskan akan membawa serta Bupati Bantaeng bersama Kepala Daerah lain di SulSel untuk melihat langsung penerapan konsep Michi-no-Eki di Jepang. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun