Bagi Sandi, semoga penjual Apem Tembem dan pengusaha kecil lainnya di daerah ini bisa melirik kemajuan sistem transaksi Fintech.
"Mudah-mudahan saja karena kalau benar demikian kemudahannya tentu kita lebih enak berbelanja, apalagi kalau memesan", tutur Sandi.
Sebiji Apem Tembem dihargai seribu Rupiah. Sementara dalam proses pembuatannya, penjual hanya menyiapkan 3-4 dandang yang berisi masing-masing sekitar 30 biji. Itu artinya stok penjualan dalam waktu singkat relatif minim.
Hal itu membuat calon pembeli harus ekstra antri lama di pinggir jalan raya berstatus jalan negara. Bisa dibayangkan, arus lalu lintas di jalan itu yang padat kadang menambah kemacetan dalam skala ringan atau kecil.
Meski begitu, sepanjang waktu hingga menjelang saat Berbuka Puasa tetap saja banyak warga bergerombol di depan lapak penjual untuk mendapatkan Apem Tembem yang ditaburi parutan kelapa sebelum disantap. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H