Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Money

Sasar Pameran di Provinsi, Dekranasda Bantaeng Latih Pengrajin Bambu

26 Maret 2019   17:02 Diperbarui: 26 Maret 2019   17:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isteri Bupati Bantaeng (kenakan jilbab cokelat) sebagai narasumber Pelatihan Kerajinan Bambu (26/03/2019).

Bantaeng. Dalam upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Desa Bonto Mate'ne di Kecamatan Sinoa, Pemerintah Kabupaten Bantaeng mengadakan Pelatihan Teknis Kerajinan Bambu selama 5 hari (25-29 Maret 2019).

Pelatihan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng dan dikerja samakan dengan Dekranasda (Dewan Kerajian Nasional Daerah) Kabupaten Bantaeng itu diikuti sedikitnya 10 orang pengrajin se-Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Sinoa yang khusus bergerak pada komoditi bambu.

Ketua Dekranasda Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti mengemukakan targetnya untuk bisa mengikut sertakan produk kerajinan bambu pada event-event di tingkat provinsi maupun nasional.

"Kita targetkan produk kerajinan bambu Bantaeng bisa dipamerkan di tingkat provinsi dan nasional. Makanya pelatihan ini sangat penting dilaksanakan", ujar Sri.

Isteri Bupati Bantaeng itu membuka pelatihan pada Senin siang (25/03/19) sekaligus menjadi pembicara bersama Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng, Irfan Fajar di hadapan para pengrajin yang selama ini tergabung di Industri Kecil dan Menengah (IKM). Selain itu pengrajin dipandu Supardi, pengrajin dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sri menegaskan bahwa pameran bukanlah target akhir. Terpenting kata dia bagaimana meningkatkan keterampilan, keahlian serta kreatifitas pengrajin menghasilkan produk bernilai jual tinggi agar bersaing dengan pengrajin daerah lain.

Pasalnya potensi bambu melimpah di Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Sinoa, apalagi di Desa Bonto Mate'ne. Ketersediaan tanaman tersebut tentulah menjadi pendukung utama kerajinan bambu yang digenjot pengembangannya oleh Dekranasda Bantaeng.

"Di Bantaeng ini kalau bicara bambu, banyak tumbuh di Kecamatan Bissappu dan Sinoa, terbanyak di Bonto Mate'ne", terang Muzakkir, seorang Tokoh Masyarakat Kecamatan Bissappu.

Sekaligus sebagai Pemerhati Lingkungan, kepada AMBAE, Selasa (26/03/19) dia menyebutkan Desa Bonto Majannang, Desa Bonto Tallasa dan lebih khusus lagi Desa Bonto Mate'ne yang terdiri dari 5 dusun bermukim para pembuat perabot rumah tangga dari anyaman bambu. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun