Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Aktivis Lingkungan Sebut Pungli Merajalela di Ruang Bernapas

11 Februari 2019   14:07 Diperbarui: 11 Februari 2019   15:29 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantaeng, Senin (11/02). Ruang Bernapas, destinasi wisata milik pribadi di Bantaeng menuai kritik dari salah seorang Aktivis dan Pemerhati Lingkungan.

Adalah Fizi, dia menilai sikap arogansi Agus Salim selaku Pengelola Ruang Bernapas di desa Bonto Tangnga, Kecamatan Ulu Ere itu tidak selayaknya dilakukan. Menurutnya seorang pengelola wisata justru lebih membuka diri terhadap media pemberitaan.

"Ini sama saja dengan pungli, tapi dengan cara yang keren", tuturnya.

Keterlibatan Pemerintah dianggapnya tabu oleh Agus. Bahkan kepada Awak Media, Agus menegaskan tidak butuh kehadiran Pemerintah.

Sementara destinasi tersebut jelas berada dalam wilayah Negara Republik Indonesia yang otomatis harus patuh pada aturan yang berlaku termasuk perizinan harus dikantongi pengelola.

"Kegiatan wisata yang dikelola Agus sama halnya dengan melakukan eksploitasi alam", tambah Fizi.

Dicontohkan sampah yang mungkin ditinggalkan pengunjung baik itu makanan dan minuman kemasan dapat merusak lingkungan. Pemerintah harus dilibatkan minimal meninjau dan mengkaji destinasi dimaksud.

Terpisah dikonfirmasi, Sahabuddin, Anggota Kodim 1410 Bantaeng mempertanyakan soal keamanan. Terkait itu, dikatakan suatu tempat pariwisata seharusnya ada yang bertindak sebagai pengamanan.

"Pengelola harusnya bekerja sama dengan aparat TNI atau Polri agar ada Babinsa atau Bhabinkamtibmas yang menjaga disana, tentunya ada keterlibatan Pemerintah juga", urainya.

Tidak diminta-minta, kata Sahabuddin ada masalah dua kelompok dan mereka bertemu di tempat wisata itu, bisa ribet karena bisa berujung perkelahian. Jika terjadi demikian harus ada yang bertanggung jawab, kalau Pengelola dia menilai berat untuk melerai.

Sepintas, destinasi wisata ini tidaklah menawarkan hal mengagumkan. Hanya ada spot foto selfie. Namun sudah meraup keuntungan pribadi tanpa dipungut pajak Pemerintah sejak dibuka di penghujung tahun 2018. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun