Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngaku Galau? Buang Aja ke Tebing Marumasa

18 Januari 2018   00:57 Diperbarui: 18 Januari 2018   01:09 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Crew PKK dan PPPA Bantaeng berkunjung ke Pantai Marumasa dan berfoto bersama di Tebing yang dipenuhi batu karang (17/01/18).

Saat penat selimuti seorang pekerja, pertanda baginya butuh penyegaran alias refreshing bin liburan (Vacationing on the Beach). Terlebih bagi mereka yang dirundung galau ataupun stres akibat sesuatu hal tak menentu. Bersegeralah hengkang dari aktifitas dan rutinitas kegalauan itu. Beralih dan bergeser pada ruang dan waktu tepat melemaskan urat syaraf menegang.

Satu dari sekian pilihan destinasi wisata yang dapat dikunjungi di Provinsi Sulawesi Selatan berada di sisi Tenggara rupa bumi menyerupai "Kaki Abjad K". Tepatnya Kabupaten Bulukumba yang lebih dikenal dengan sebutan Butta Panrita Lopi. Sekitar 67,9 Km dari arah Kabupaten Bantaeng yang menjadi daerah tetangga di sisi Barat.

Di daerah tersebut dapat dijumpai berbagai obyek wisata pantai. Diantaranya Pantai Marumasa, memiliki vegetasi sedikit terbuka dimana ditumbuhi pepohonan berukuran sedang disekitarnya dengan tinggi antara 1 sampai 3 M. Hal ini dipengaruhi kondisi alam dipenuhi batu karang serta angin kencang hampir setiap waktu bertiup dari arah Tanjung Bira di sisi Selatan.

Berkunjung ke Pantai Marumasa dari arah Bantaeng hingga melewati Kota Bulukumba, wisatawan dapat mampir terlebih dahulu di Warung Makan Kampung Nelayan. Lokasinya hampir sama, nuansa pantai mendominasi. Anda yang cukup alergi angin kencang dan hantaman ombak dapat menikmati sajian menu seafood di gazebo ataupun lesehan (biasa dan VIP). Sementara Anda yang suka suasana ekstrim, tidak rugilah bersenda gurau tepat di atas bibir pantai yang berada di Kelurahan Sapolohe, Kecamatan Bonto Bahari. Namun perlu diingat, saat bercakap suara harus ekstra dibesarkan melampaui desiran ombak yang menghantam batu karang dan tiang lesehan.

Wisatawan yang menamakan diri Crew PKK dan PPPPA dari Kabupaten Bantaeng tak menyia-nyiakan kesempatan saat mampir di warung yang diresmikan Bupati Bulukumba, H. Zainuddin Hasan pada 21 Desember 2014 silam. Swafoto dan selfie jadi andalan mengabadikan momen yang mungkin butuh waktu khusus bagi mereka yang disibukkan rutinitas kantoran.

"Kita berkunjung bersama teman-teman di sela-sela kesibukan selepas kerja untuk menikmati pemandangan Pantai Marumasa yang lagi tren. Tentu saja kita bisa belajar banyak hal dari tempat itu. Nantinya kita jadikan motivasi untuk kita sinkronkan dengan program pemberdayaan perempuan dan anak. Misalnya sejauh mana perempuan dilibatkan pada obyek wisata tersebut dan apa dampaknya." jelas Syamsuniar Malik yang memimpin rombongan.

Perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Marumasa hingga Pantai Bira, Rabu (17/01/18). Dua obyek yang mengandalkan pemandangan pantai ini cukup berbeda satu sama lain. Jika Pantai Bira dikelola Pemerintah sejak lama, Pantai Marumasa masih dikelola masyarakat. "Tempat ini dikelola warga sini pak. Saya sendiri hanya menyiapkan parkiran di lahan yang kebetulan dilewati untuk masuk ke Tebing Pantai Marumasa. Tapi yang di dalam itu lain pemiliknya." tutur Amirullah.

Hal senada disampaikan salah seorang karyawan di area Tebing Marumasa yang enggan disebutkan namanya. "Pengunjung wajib membayar 5 ribu Rupiah untuk tiap lahan. Pemandangannya indah dan bisa berfoto setelah bayar. Kalau ke sebelah itu lain lagi pembayarannya." pungkasnya.

Tapi jangan galau dengan realita di Pantai Marumasa. Cukuplah menjadi pelajaran serta pertimbangan bagi seluruh pihak yang membacanya bahwa potensi wisata di Kabupaten Bulukumba sangat produktif untuk dikembangkan lebih baik di masa mendatang. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun