Bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 tahun 2017 dan ulang tahun PERHATI-KL ke-51, bekerja sama dengan PERHATI-KL SulSelRa, TP. PKK Kabupaten Bantaeng dan UNHAS Makassar, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menggelar Seminar Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Diawali dengan pelantikan Ketua dan pengurus Komda PGPKT (Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) Kabupaten Bantaeng.
Pelantikan dilakukan Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (Abdul Wahab) yang mana sesuai Keputusan Bupati Bantaeng menetapkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng selaku Ketua Komda PGPKT. Sementara Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II masing-masing Ketua DWP Dinas Kesehatan dan Ketua DWP RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu.
"Kami sangat senang kalau ada seminar diadakan disini karena itu membuka wawasan kami. Bulan lalu juga pada Pink Oktober pada Hari Kanker Sedunia diadakan di Bantaeng, sampai Ketua Kanker Pusat, dr. Lulu hadir disini dan memberikan kami beberapa materi mengenai kanker. Saya kira Ibu-ibu di Bantaeng ini sudah pada pintar mengenai kesehatan karena sudah banyak ilmu yang diberikan. Saya selalu menganjurkan jangan sampai ada yang sakit dan Ibu-ibu tidak tahu." urai Liestiaty F. Nurdin (Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng) di hadapan ratusan peserta Seminar Kesehatan di Balai Kartini Bantaeng, Sabtu (18/11).
Dirinya mengisahkan kegiatannya bersama pengurus PKK Bantaeng beberapa waktu lalu. Mengunjungi kantin-kantin dan toilet di sekolah. Melihat kondisi kantin sekolah pada khususnya yang perlu perhatian, Ketua PKK berharap agar tim Puskesmas untuk turun melatih dan membina penjual yang ada di sekolah. "Jadi apa yang disiapkan, mereka tinggal makan. Bagaimana anak-anak, 10-15 tahun kemudian anak-anak yang harusnya jadi dokter, terkena kanker dan sebagainya."
Menanggapi hal itu, Sekda Bantaeng (Abdul Wahab) berharap sama dan menjadikan catatan penting dalam perencanaan ke depan. Dalam sambutannya mewakili Bupati Bantaeng mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut. "Insya Allah tahun 2018 ada program inovasi dari Dinas Kesehatan namanya Surveillance berbasis sekolah. Kalau ada anak-anak sudah 3 hari misalnya tidak masuk sekolah karena sakit. Kepala Sekolah bisa menelepon Dinas Kesehatan dan siswa itu akan dijemput langsung dirumahnya untuk diperiksa, diobati dan ditindak lanjuti. Ini merupakan program lanjutan Brigade Siaga Bencana." jelasnya.
Selain seminar juga dilaksanakan bakti sosial di RSUD Prof. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Komite Daerah PGPKT itu sendiri dibentuk sebagai upaya promosi pencegahan dan penanggulangan sampai tahapan rehabilitasi terhadap penyakit penyebab gangguan pendengaran dan ketulian, khususnya di Kabupaten Bantaeng. Dan secara umum sebagai upaya dalam rangka menurunkan angka gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia hingga 90 persen di tahun 2030. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H