Forum Anak Butta Toa (FABT) Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu forum anak dengan seabrek prestasi di tingkat nasional. Menjadikannya forum anak paling terkenal, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bahkan untuk tingkat provinsi (Forum Anak Sulawesi Selatan/FASS), Ketuanya dijabat anak Bantaeng. Muhammad Adwi Haska yang terpilih tahun ini kerap disebut-sebut GubernurNA Anak Sulawesi Selatan.
"Kita bersyukur bahwa mulai tahun ini program FASS sudah bisa juga diterapkan di luar Makassar, berbeda tahun-tahun sebelumnya. Dan dimulai dari Bantaeng, mengingat GubernurNA FASS ini orang Bantaeng." tutur Syamsuniar Malik (Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas PMD, PP dan PA Kabupaten Bantaeng. Dirinya yang juga menjabat Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng menyampaikan jika Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui PKK pada khususnya amat peduli dengan pengembangan anak.
Minat baca dan tulis anak-anak di Kabupaten Bantaeng termasuk tertinggi dibanding daerah lainnya. Hal ini turut didukung ketersediaan fasilitas baca baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. "Kabupaten Bantaeng merupakan Kabupaten terdepan yang mengangkat minat baca. Di Bantaeng ini banyak fasilitas baca yang ada, baik fasilitas baca yang digagas Pemerintah maupun yang dibangun masyarakat. Saya dan Bung Dion dulu tidak ada tempat-tempat seperti itu." ungkap Sulhan Yusuf (Pegiat Literasi).
Hal tersebut disampaikan di hadapan puluhan anak SD, SMP dan SMA yang mengikuti kegiatan Cinta Literasi Belum Kelar (CLBK) yang digelar oleh FABT, Sabtu sore (21/10) di Alun-alun Pantai Seruni Bantaeng. Pemimpin Redaksi Kalaliterasi.com dan Owner Paradigma Group ini mengajak anak-anak untuk membuka dan menambah wawasan dengan rajin membaca dan menulis. Hadir pula saat itu Bung Dion, Ketua FABT (Ahmad fadhli As'ad) dan beberapa pegiat literasi serta pemerhati anak.
Menurutnya media baca berupa buku lebih penting dibanding media seperti gadget. "Jangan sampai ponselnya yang semakin cerdas tapi orangnya belum cerdas-cerdas juga." ledek Sulhan saat menjawab pertanyaan anak-anak terkait seberapa baik membaca lewat media online. Membaca dengan memanfaatkan gadget menjadikan kita tidak fokus pada satu masalah. Ketika kita membuka gadget untuk membaca tulisan di website misalnya biasanya muncul iklan-iklan. Membuat kita melenceng dari topik bacaan awal. Bahkan bisa tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya.
Lagi-lagi Sulhan mengajak anak-anak melalui FABT dapat melaksanakan satu kegiatan lainnya berupa pelatihan menulis. Sulhan yang dikenal sebagai seorang pemrakarsa literasi di daerah ini bersedia meluangkan waktunya berbagi ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak. "Komunitas baca seperti Teras Baca Lembang-lembang sepengetahuan saya sudah ada 12 di Bantaeng. Selain yang diurus Pemerintah berupa perpustakaan mulai dari Kabupaten, Kecamatan sampai Kelurahan dan Desa. Saya yakin yang kalahkan bantaeng cuma Makassar. Dan saya tahu persis tentang hal tersebut. Saya menantang Forum Anak Butta Toa untuk membuat pelatihan menulis. Nanti saya jadi pengajarnya, kita atur jadwalnya. Tidak usah bayar alias gratis." tegasnya.
Inovasi-inovasi terus dibuat FABT sejalan dengan progres percepatan Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish) yang sukses membawa perubahan signifikan terhadap Kabupaten Bantaeng sejak 2008 silam. Tentunya apresiasi mengalir dari berbagai pihak termasuk para pegiat literasi. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H