Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ujian Menanti, Jayapura Tarik Awal Siswa SMK dari Bantaeng

4 Oktober 2017   12:10 Diperbarui: 4 Oktober 2017   12:47 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Provinsi Jayapura yang diwakili Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ir. Samuel Siriwa, M.Si) menarik ratusan pelajarnya dari Kabupaten Bantaeng. Prosesi penarikan dan pelepasan berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng, Rabu (04/10). Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bantaeng diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng (Syamsul Suli).

Sedikitnya 30 orang dari 128 siswa/siswi SMK Pertanian Pembangunan Daerah Jayapura hadir mengikuti seremonial tersebut. Tampak hadir pula Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng (Hj. Nurhayati), Kepala Sekolah (Ir. Joice K. Ongge, M.Si) serta 3 orang alumnus sekolah yang didirikan sejak 1986 itu.

"Awalnya anak-anak kita jadwalkan berada di Bantaeng selama 40 hari. Tapi kami menerima surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua. Dimana mensyaratkan siswa ikut simulasi ujian minggu depan. Simulasi ini hanya dilaksanakan sekali dan seluruh siswa wajib mengikuti. Sehingga anak-anak harus ditarik, tentu kami memohon maaf atas perubahan ini. Rencananya akan tinggalkan Bantaeng jam 6 pagi menuju Makassar. Sekitar jam 9 atau 10 pagi menuju Papua selama 5 hari perjalanan." jelas Samuel.

Sekolah ini terbilang unik, seperti halnya diungkapkan Samuel bahwa Ibu Joice menduduki jabatan kepala sekolah sebagai Eselon III dan membawahi 3 bidang. Berbeda dengan sekolah lain pada umumnya di Indonesia. Dirinya merasa bersyukur, siswa SMK bisa belajar pertanian dan banyak hal lainnya selama di Bantaeng. "Suasana kekeluargaan anak-anak kami dengan warga Bantaeng sangat kental. Terlebih lagi dengan para induk semang masing-masing. Sama kami rasakan di Papua. Begitu kental dari perkotaan sampai pedesaan dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)." tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Syamsul Suli berharap pelajar SMK dari Jayapura tetap bisa menjalin komunikasi dengan warga Bantaeng pada umumnya dan Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng pada khususnya terkait tujuan utama ke Bantaeng untuk Praktek Kerja Usaha (PKU). "Disamping belajar pertanian selama Praktek Kerja Usaha juga bisa belajar kearifan lokal. Bagaimana anak-anak sekalian bisa belajar memahami kerukunan antar umat beragama yang terjaga dengan baik di Bantaeng selama ini. Pemerintah Kabupaten Bantaeng kerap menyalurkan bantuan pada rumah-rumah ibadah baik Masjid maupun Gereja." tuturnya.

Lebih lanjut Asisten II menguraikan seperti apa bentuk komunikasi dan kerja sama yang bisa terjalin secara berkesinambungan kedua belah pihak. Menilik kerja sama apik yang terjalin antara Bantaeng dengan Tanah Bumbu yang memberdayakan Tenaga Ahli bidang Pertanian (DR. Muhtar). Hingga sekarang berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Bahkan hasil rekayasi pertanian atas buah pemikirannya mendapat apresiasi tinggi saat panen perdana yang dilakukan Jokowi beberapa waktu lalu.

Nikus Lepi (Siswa Kelas 3 Jurusan Agribisnis dan Ternak Ruminansia) menyambut baik sikap keterbukaan Pemerintah Kabupaten Bantaeng. "Bantaeng sangat indah dan sejuk. Dimana-mana ada pohon di dalam kota, jadi enak jalan kaki. Kalau di Papua tidak begitu. Kecuali di daerah pedesaan relatif sama. Mungkin ini salah satu hal yang ingin terus kami pelajari dari Bantaeng. Kalau bisa kita usulkan juga ke Pemerintah Provinsi Papua." (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun