Seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan bersaing mempersembahkan semaksimal mungkin kreasi dan kreatifitasnya. Program kerja yang telah diaplikasikan selama setahun tiba pada puncaknya. Ajang yang mempertandingkan kemampuan masing-masing Forum Anak Daerah ini diselenggarakan di Kota Makassar sebagai tuan rumah Festival Forum Anak Sulawesi Selatan tahun 2017 (19-21 Mei 2017).
Tiga tempat dipilih menjadi lokasi lomba yakni Taman Pakui Sayang Makassar, Anjungan Pantai Losari Makassar dan Kenari Tower Hotel Makassar. Di Taman Pakui Sayang Makassar ada 3 lomba dilangsungkan yakni pentas seni, pameran dan prosesi pembukaan yang mengawali FFASS 2017. Sementara di Anjungan Pantai Losari Makassar para peserta yang terdiri dari 4 orang tiap daerah diperhadapkan pada permainan semai, majo junior dan senam bersama. Kegiatan lainnya berupa registrasi yang juga masuk dalam penilaian tim juri serta pemilihan Ketua Forum Anak Sulawesi Selatan (FASS) tahun 2017. Dimana Muhammad Adwi Haska dari Bantaeng terpilih sebagai Ketua yang baru (baca : goo.gl/jj1LB2).
Hasil lomba secara keseluruhan, oleh panitia meramu dalam Forum Anak Daerah (FAD) Awards. Peserta teraktif dari Bone sedangkan peserta paling inovatif jatuh pada Bantaeng. Forum Anak Butta Toa (FABT) Bantaeng dianggap terinovatif melalui program kerjanya "Berburu Aspirasi".
Berikutnya untuk pameran terbaik masing-masing diraih Bantaeng, Pare-pare dan Gowa sebagai Juara I, II dan III. Demikian halnya pentas seni Bantaeng kembali meraih Juara pertama diikuti Luwu Utara dan Takalar pada urutan kedua dan ketiga. Farhan dari Makassar dinobatkan sebagai peserta terbaik, LO terbaik dari Luwu dan pengurus FASS terbaik periode 2016-2017 diraih Ahmad Fadli As'ad dari Kabupaten Bantaeng.
Hasil ini mengantarkan Kabupaten Bantaeng menjadi Juara Umum pada FFASS 2017. Sejak hari pertama hampir seluruh delegasi dari daerah di SulSel menjagokan Bantaeng. Mereka meyakini jika Bantaeng selama setahun terakhir ini mampu menunjukkan karyaNA dalam upaya mengawal hak anak.
FAD Award merupakan hasil penilaian dari 32 pengurus FASS. Penilaian ini tidak hanya saat FFASS dilangnsungkan, namun telah dilaksanakan selama 1 tahun. Indikator penilaian tim juri diantaranya berupa inovasi dari forum anak dan keaktifan mereka memberikan laporan pada FASS terkait program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan selama 1 tahun penuh. Hal penting lainnya tim juri beserta pengurus FASS memantau bagaimana perkembangan forum anak masing-masing daerah. Sejauh mana bisa survive sebagai FAD dalam menjalankan kegiatannya dengan kondisi daerah yang beragam dan begitu kompleks.
Prestasi FABT pada ajang FFASS tahun ini tentunya membawa anging segar bagi Kabupaten Bantaeng. Daerah yang dulunya tertinggal dalam berbagai bidang rupanya telah bangkit dan terus melaju layaknya kereta cepat di sebuah negara maju seperti Jepang. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H