Kiat BKMT Bantaeng Tingkatkan Personality Development

Menghadirkan narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak Republik Indonesia, digelar Pelatihan Nasional Personality Development di Ballroom Hotel Amaris, Thamrin City, Jakarta (13/05). Terselenggara berkat kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMD, PP & PA) Kabupaten Bantaeng, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bantaeng, Badan Kontak Majelis Ta'lim (BKMT) Kabupaten Bantaeng dan Farabi Foundation.

Pelatihan ini diikuti sekitar 43 orang pengurus BKMT Tingkat Kabupaten Bantaeng. Tampak hadir Kabid. PP dan PA yang juga Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Syamsuniar Malik), Ketua BKMT (Hj. Harmiyah Hadi) dan Ketua Muslimat NU (St. Subaedah Alam). Dalam pemaparannya, narasumber memaparkan pentingnya beretika dalam pergaulan dan penampilan.

"Etiket, etika dan estetika merupakan sebuah nilai sebagai parameter bagi personality seseorang." tutur Hj. Elita Gafar Arifien (Kabag. Evaluasi dan Pelaporan, Biro Perencanaan KPP dan PA). Menurutnya seorang Ibu tidak boleh lelah mendidik anaknya. Ibu harus memberi teladan dalam berbagai sikap terhadap anak. Sehingga anak dapat mengikuti jejak sang Ibu pada khususnya. Demikian pula bagi seorang Ayah, contoh yang baik memberi dampak positif pada anak atau sebaliknya.

Kegiatan workshop Sabtu pagi hingga siang merupakan rangkaian selama berada di Jakarta dan Bandung sejak 11 Mei 2017 dan berakhir 14 Mei 2017. Sebelumnya peserta berada di Bandung guna mengetahui lebih dekat karakter budaya masyarakat setempat. Bagaimana warga Bandung yang umumnya didiami suku Sunda berinteraksi dalam bertutur kata yang baik serta berperilaku sopan dan santun terhadap pengunjung/pendatang.

Elita banyak mencontohkan sikap anggun, sopan dan santun yang seharusnya diaplikasikan pengurus BKMT dalam kehidupan sehari-hari. "Jika berjalan yang bergerak hanyalah kaki. Jangan menggerakkan kepala dan pinggul. Wanita berjalan seluruh badannya bergerak akan terlihat aneh." jelasnya.

Demikian halnya tata cara makan yang baik mampu memberi gambaran karakter seorang wanita. Terlebih saat berada di tempat umum seperti restoran atau jamuan makan sebuah acara. Elita yang juga dikenal sebagai instruktur keprotokoleran berbagi tips berlaku sepantasnya antara lain minuman tidak boleh digunakan untuk berkumur. Hindari berbicara saat mulut berisi makanan. Jika ada makanan terselip di giri, tutuplah mulut dengan serbet makan.

Tentunya perilaku yang lebih pantas seperti itu dapat diaplikasikan lalu ditularkan pada kaum wanita di Kabupaten Bantaeng pada khususnya. Dalam ruang lingkup sempit, keluarga dan diri sendiri menjadi acuan memulai sebuah perubahan. Sama halnya seruan pada lirik lagu "Ubah Diri Sendiri" ciptaan Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr (Bupati Bantaeng), "Dimulai dari diri sendiri. Kumulai dari yang paling kecil. (AMBAE)

salam #AMBAE