Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peringati Hari Buku Sedunia Lewat Dongeng

28 April 2017   18:05 Diperbarui: 28 April 2017   18:22 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Buku Internasional serta Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 April mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantaeng digelar event bertajuk Lomba Mendongeng (Story Telling) tingkat SD/MI se-Kabupaten Bantaeng.

Diikuti sekitar 15 peserta dari 31 pendaftar dengan mengangkat tema cerita rakyat, khususnya terkait Bantaeng. Sebagian diantaranya menyatakan tidak ikut berlomba mengingat kegiatan lainnya yang berlangsung pada waktu yang sama.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bantaeng (27/04) dalam rangka menumbuh kembangkan minat dan kegemaran membaca anak-anak tingkat SD/MI serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku dalam membangun karakter, kecerdasan dan inovasi masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tujuan perayaan Hari Buku dan Hak Cipta. Dimana UNESCO sebagai penggagas ingin mempromosikan peran membaca, penerbitan dan hak cipta.

Hadir membuka lomba, Muhammad Hero (Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng). "Semoga semakin banyak taman baca di Kabupaten Bantaeng." ungkapnya saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bantaeng. Sementara Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin) berharap agar orang tua meluangkan waktu bercerita kepada anak. Bahkan mendengarkan cerita anak agar anak mendapatkan hubungan timbal balik dari orang tua."

Juga hadir saat itu, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantaeng (Etha Karim) dan perwakilan Penerbit Erlangga sebagai sponsorship. Lomba itu semakin menarik perhatian peserta dengan beberapa metode mendongeng yang disampaikan Sitti Tasniah selaku Juri.

Menurutnya dongeng harus disampaikan sesuai tema, karakter cerita serta penuh penguasaan terhadap materi. "Cerita tentang nenek sedih, lalu kemudian pendongeng ketawa. Sampaikanlah seakan anak-anakku adalah sang nenek yang sedih." contoh Tasniah di hadapan puluhan anak-anak.

Lomba ini dijadikan ajang munculnya pendongeng berprestasi yang akan mewakili Kabupaten Bantaeng di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping memberi penilaian, para juri berupaya memberikan arahan-arahan guna mengekplore kemampuan anak dalam mendongeng.

Tampil sebagai Juara I dan II peserta utusan SD Inpres Tappanjeng diikuti SDN No. 5 Lembang Cina sebagai Juara III. Sedangkan Juara Harapan I, II dan III masing-masing SDN No. 3 Lembang Cina, SD Inpres Teladan Merpati dan SDN No. 40 Lumpangang. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun