Kotamadya Makassar terpilih menjadi lokasi pelaksanaan Jelajah Three Ends tahun 2017. Kegiatan yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia itu diikuti ribuan kaum perempuan dan anak dari 15 Kecamatan se-Kota Makassar. Juga diikuti puluhan anak yang tergabung dalam Forum Anak Sulawesi Selatan (FASS) dan Forum Anak Butta Toa (FABT) Kabupaten Bantaeng.
Digelarnya Jelajah Three Ends di Makassar bukan kebetulan saja. Pemerintah Kota Makassar memiliki kemiripan visi dan misi yang sama dengan KPPPA. Keduanya gencar memperjuangkan program Three Ends. Program yang dicetuskan KPPPA untuk 1) Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak; 2) Mengakhiri rantai perdagangan manusia; dan 3) Mengakhiri Ketidakadilan akses pada Sumber Daya Ekonomi bagi perempuan.
"Ibu-ibu harus mendapatkan akses sangat baik dan terbuka seperti kegiatan yang kita lakukan hari ini. Di pelataran ini banyak acara yang berlangsung tapi saya mendahulukan acara perempuan. Jangan coba-coba mendahului acara perempuan." tutur Walikota Makassar (Ramdhan 'Danny' Pomanto) pada puncak acara Jelajah Three Ends di Anjungan Pantai Losari Makassar (23/04).
Cuaca sangat mendukung sejak pagi hari. Tidak seperti biasanya matahari begitu menyengat kulit. Pagi itu hingga pukul 08:30 Wita cuaca sangat bersahabat. Menurut Danny inilah Angnging Mammiri yang orang serig cerita. "Rupanya Anging Mammiri hadir pagi ini karena suka pada Ibu Menteri, suka pada perempuan." tambah Danny disambut teriakan masyarakat "Senang dengan Rasa Perempuan".
Sementara itu Ass. IV SulSel (Imran Abu) yang membacakan sambutan tertulis Gubernur SulSel mengatakan, "Peran masyarakat dibutuhkan dalam menangani kekerasan pada perempuan dan anak. Senantiasa terus menerus melakukan pencegahan dan deteksi dini. Melakukan upaya terintegrasi antara Pemerintah dan non Pemerinfah menjadi keharusan dalam kesetaraan Gender. Olehnya itu seluruh pihak harus bisa mengambil peran."
Senada dengan itu, Yohana S. Yambise (Menteri PPPA) yang dikenal dengan julukan Mama Yo merasa bangga bisa berhadapan dan bertemu dengan Ibu-ibu dan anak-anak Makassar. Dirinya meyakini bahwa perempuan Indonesia sudah hebat. "Melindungi perempuan dan anak itu penting karena sudah menjadi komitmen PBB. Jangan lagi ada diskriminasi. Semoga Makassar aman dari kekerasan psikis, seks maupun penelantaran anak-anak. Bila ada kekeasan laporkan pada polisi atau pelayanan terpadu yang telah ada."
Kementerian PPPA menargetkan tahun 2030 tidak ada lagi kekerasan di indonesia. Tidak ada eksploitasi terhadap perempuan dan anak untuk diperdagangkan ke luar negeri. Menjadi keharusan perempuan setara dengan laki-laki. Bukan lagi 70:30 tetapi 50:50 dalam hal peran serta perempuan dan laki-laki pada setiap lini kehidupan. Hal itu menjadi salah satu bahasan saat seminar yang dilangsungkan sehari sebelumnya di Hotel Arya Duta Makassar.
Jelajah Three Ends (3ENDS) ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Menteri PPPA dan Walikota Makassar serta para tamu undangan lainnya. Sekaligus melaunching program "Makassar Jagai Anakta" oleh Walikota Makassar. Turut hadir Minggu pagi itu antara lain Pejabat Kementerian PPPA RI, Forkopimda SulSel, Kadis PPPA SulSel (Andi Murlina), Wawali Makasar (Syamsu Rizal yang akrab disapa Daeng Ical), Sekretaris Kota Makassar (H. Ibrahim Saleh), Ketua TP. PKK Kota Makassar (Hj. Indira Yusuf Ismail), Wakil Ketua TP. PKK Kota Makasar (Mellia Fersini Syamsu Rizal), Ketua DPW Kota Makassar (Andi Marlina Ibrahim), Sekretaris TP. PKK Kabupaten Bantaeng (Syamsuniar Malik) serta Forum Anak dari Makasar dan Bantaeng. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H