Pemandangan berbeda tampak di stand milik Dekranasda Kabupaten Bantaeng. Pengunjung memadati area stand baik di dalam maupun luar. Desain interior maupun eksterior memadukan nuansa khas Bugis Makassar dan kebudayaan Jepang. Bunga sakura tampak menghiasi sisi luar. Sementara desain berbalut warna merah muda, ungu, putih dan kuning bisa ditemukan di semua bagian stand.
Demikian halnya ornamen-ornamen yang dipajang seperti boneka berpakaian Baju Bodo, Baju Labbu dan Lipa' Sabbe. Pakaian khas Sulawesi Selatan pada suku Bugis maupun Makassar pada umumnya. Termasuk 2 orang yang berdiri di pintu masuk stand. Keduanya Dara dan Daeng Bantaeng berpenampilan cantik dan tampan. Tersungging senyum menyambut tetamu maupun pengunjung Pameran Dekranasda.
Stand ini merupakan salah satu peserta pada pameran yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan. Pameran yang terlaksana bersamaan digelarnya Temu Kader PKK se-Sulawesi Selatan di Four Point Sheraton Hotel Makassar. Sebanyak 75 stand dari 24 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan. Ditambah peserta luar SulSel, salah satunya dari Kabupaten Pasuruan.
Menurut Ifa (Koordinator Stand), pemilihan tema yang melibatkan Bunga Sakura bukan sekedar saja. Bunga sakura tumbuh di dataran tinggi Bantaeng. Tepatnya di kawasan Agrowisata Ulu Ere yang berjarak sekitar 18 Km dari Pusat Kota Bantaeng. Selain itu Bunga Sakura yang identik dengan Jepang, identik pula dengan kreatifitas kaum perempuan.
Seperti filosofi bunga sakura, bunga yang tumbuh dan mekar begitu singkat. Ketika mekar akan memberi kebahagiaan bagi siapapun di sekitarnya. Dan saat mekar, seluruh anggota keluarga dan teman berkumpul menghabiskan waktu bersama dalam canda tawa. Memberi inspirasi tersendiri bagi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish) memutuskan memilih tema Sakura dan Jepang menghiasi stand Dekranasda Bantaeng.
Jika stand lainnya di akhir pameran (19/04) sudah mulai berkemas, tidak demikian dengan stand satu ini. Pengunjung semakin berdatangan menyaksikan keindahan bunga sakura. Mengagumi cantik dan kerennya desain Jepang berpadu dengan unsur klasik salah satu kebudayaan tersohor di Indonesia yakni kebudayaan Bugis Makassar buah karya Ibu-ibu cantik dari TP. PKK Kabupaten Bantaeng.
"Cantik...cantik...cantik. Alhamdulillah Ibu-ibu kompak dan semangat semua. Demi membawa nama daerah kita, Kabupaten Bantaeng. Terima kasih untuk semua teman-teman yang berpartisipasi dalam persiapan dan bergantian menjaga pameran memberi layanan terbaik bagi semua pengunjung." tutur Liestiaty F. Nurdin yang terkonfirmasi via WhatsApp.
Hal itu diamini Ibu Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Vinka Nandakasih) yang juga terkonfirmasi via WhatsApp. Dirinya setia mengikuti Pameran Dekranasda dan Temu Kader PKK bersama Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin) beserta seluruh pengurus dan kader PKK Kabupaten Bantaeng yang berjumlah sekitar 30 orang. "Ibu Ketua PKK Kabupaten Bantaeng dan Bapak Bupati Bantaeng merupakan sumber motivasi, inspirasi dan pembelajaran bagi kami semua." ungkap Vinka Nandakasih.
Dengan Kreatifitas kita tingkatkan ekonomi keluarga. Demikian sepenggal ungkapan Liestiaty F. Nurdin beberapa waktu lalu. Berkat kreatifitas tersebut stand ini mendapat apresiasi dan kunjungan tinggi dibanding stand lainnya. Termasuk Gubernur Sulawesi Selatan (Syahrul Yasin Limpo) dan Ketua TP. PKK Prov. SulSel (Ayunsri Syahrul Yasin Limpo) tidak menyia-nyiakan berkunjung sesaat setelah Pembukaan 2 hari lalu. Dan hari terakhir pameran (19/04), kembali Ayunsri bersama pengurus PKK Provinsi SulSel mendatangi stand dimaksud. Bahkan sempat mengabadikan beberapa foto bersama pengunjung dan kader PKK Bantaeng.
Pameran bertajuk Gebyar Karya, Kriya dan Cinta Budaya Sulawesi Selatan ini memang melombakan stand terbaik. Dan rencananya akan diumumkan Kamis besok, 20 April 2017. Hal itu diungkapkan Sekretaris TP. PKK Kabupaten Bantaeng (Syamsuniar Malik) pada Tim AMBAE. Semoga Kabupaten Bantaeng mendapat predikat terbaik atas keikutsertaannya dalam pameran tersebut. (AMBAE)
salam #AMBAE